Daniel Ajak Nonton Film “A Man Called Ahok”

Daniel Ajak Nonton Film "A Man Called Ahok"
MENONTON: Daniel Simeon Tumiwa yang juga kader dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengajak warga Cianjur nonton bareng film "A Man Called Ahok" di Cinema XXI Botani Square, Bogor, Rabu (5/12).
0 Komentar

DANIEL Simeon Tumiwa yang juga kader dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengajak warga Cianjur nonton bareng film “A Man Called Ahok” di Cinema XXI Botani Square, Bogor, Rabu (5/12). Nonton bareng tersebut direncanakan dihadiri oleh 263 peserta, terdiri dari 243 warga Bogor dan 20 warga Cianjur.
Acara nonton bareng merupakan bentuk perhatian Daniel untuk mengajak warga Cianjur agar bisa nonton film ke bioskop secara legal. Karena menurutnya selama ini warga Cianjur kesulitan dan terbebani karena jarak dan biaya.
“Masyarakat Cianjur juga punya hak untuk menonton film secara legal ke bioskop tanpa terbebani dengan jarak dan biaya seperti warga di daerah lainnya,” kata Daniel Simeon Tumiwa,Rabu (5/12).
Daniel mengatakan, salah satu alasan maraknya pembajakan film adalah karena tidak semua masyarakat bisa merasakan kemudahan nonton film di bioskop. “Bagi warga Cianjur khususnya, nonton di bioskop itu susah, akhirnya orang lebih milih buat nonton bajakan,” katanya.
Daniel berpendapat, bioskop bisa membantu ekonomi Cianjur dari segi industri kreatif. “Kalau dilihat dari paket kebijakan ekonomi XVI, ada poin dimana keran investasi di dunia film akan dibuka ke investor asing sebesar 100%. Artinya, akan ada kebutuhan pekerja film professional dalam jumlah besar dan Cianjur akan dirugikan karena ketiadaan bioskop ini,” tuturnya.
Daniel menambahkan, bioskop bisa memiliki peran penting dalam kemajuan seni peran dan seni film di Cianjur.
“Seni peran dan seni film di Cianjur perkembangan di Cianjur ini lambat, karena masyarakat secara umumnya tidak bisa belajar melalui budaya yang dipertontonkan di layar lebar,” ujarnya.
Daniel mengatakan, film “A Man Called Ahok” ini mengandung pesan baik yang layak untuk direnungkan. “Jangan mengira film ini sarat dengan pesan politik, justru nuansa kekeluargaan dan pesan moral terasa sangat kental di film ini,” tandasnya.(rls/adv/dys/sri)

0 Komentar