CIANJUR – Tingginya intensitas hujan yang terjadi di wilayah kabupaten Cianjur mulai dikeluhkan para petani sayur mayur, khususnya petani yang ada di Blok Ciguntur Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet. Akibat musim hujan, sayuran milik para petani tersebut terancam gagal panen.
Ramli (40) petani sayur mayur asal Kampung Gunung Putri, Desa Sukatani mengatakan, akibat hujan yang terus menerus terjadi mengancam keberlangsungan tanaman sayuran miliknya. Tidak bisa dihindari, kalau kondisi tersebut terus terjadi, sayuran miliknya terancam gagal panen.
“Sebelumnya saya sudah mengalami kerugian jutaan rupiah akibat gagal panen. Saya menanam sayur mayur seperti sawi, tomat, cabai, bawang daun dan kol ikut rusak akibat hujan yang terus mengguyur dengan intensitas tinggi,” katanya.
Terpisah, Rohiman (48) warga Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong mengaku musim hujan kali ini menjadi masa sulit bagi petani sayur mayur. Sebab sebagian besar tanaman hortikultura ini rentan terhadap hujan dalam intensitas tinggi. Akibatnya, banyak tanaman yang rusak dan mati. Pada musim hujan seperti ini tanaman juga rentan terserang penyakit.
“Pada musim hujan tanaman cabe, jenis penyakitnya macam-macam dan sulit ditangani, seperti pathek yang mengakibatkan busuk buah dan sulit diobati,” katanya.
Rohiman mengatakan, selain cabai, sayuran lainya juga terancam mengalami kegagalan panen seperti tomat, sawi dan sejumlah sayur mayur lainnya.
“Kami khawatir kalau sudah gagal panen petani pasti kesulitan modal untuk menanam lagi,” pungkasnya. (yis/sri)