Bawa Sajam, Pelajar SMK Diamankan Polisi

Bawa Sajam, Pelajar SMK Diamankan Polisi
AKSI PELAJAR: KAZ, 17, seorang siswa kelas III di SMK PGRI 3 (Otomotif) Cianjur, saat dimintai keterangan petugas di Mapolsek Cianjur Kota, setelah kedapatan membawa senjata tajam celurit yang diduga akan digunakan saat melakukan aksi tawuran.(IKBAL SELAMET/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

 
CIANJUR, cianjurekspres.net – Seorang pelajar diamankan ke Polsek Cianjur, setelah kedapatan membawa senjata tajam (sajam) di dalam tasnya, Kamis (4/8). KAZ, 17, siswa kelas III di SMK PGRI 3 (Otomotif) Cianjur, diduga bersama dengan puluhan temannya hendak melakukan tawuran dengan siswa dari sekolah lain di Jalan Prof Moh Yamin.
Kapolsek Cianjur, Kompol Iskandar, mengatakan, petugas mengamankan siswa tersebut ke Mapolsek Cianjur, setelah dilakukan pemeriksaan, di tasnya ditemukan senjata tajam berupa celurit dengan ukuran lebih besar dibandingkan biasanya.
Petugas yang saat itu sedang berpatroli mendapat laporan warga, terkait akan adanya aksi tawuran. Petugas langsung menuju ke lokasi dan berhasil menangkap KAZ yang berusaha melarikan diri dari kejaran petugas. “Kami temukan senjata tajam itu di dalam tasnya. Sehingga kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelajar ini,” kata Iskandar.
Dia mengatakan perlu pendalaman terkait ancaman hukuman terhadap pelajar yang membawa senjata tajam tersebut. Namun, adanya sajam bisa dikenakan undang-undang darurat.
“Tapi kami lihat dulu dari umur di kartu pelajarnya, sebab KTP belum punya. Kalau di bawah umur nanti ada pertimbangan lainnya. Yang jelas diperiksa ini untuk mengantisipasi hal negatif dengan dibawanya celurit di dalam tasnya,” Ujar Iskandar.
Iskandar menambahkan, pihaknya akan memanggil orangtua dan perwakilan dari sekolah agar ke depannya bisa dibina supaya tidak melakukan hal serupa, apalagi tindakan ini dapat membahayakan orang lain.
Ditanya terkait kasus tawuran pelajar, dia mengungkapkan baru terjadi lagi setelah berbulan-bulan tak ada laporan ataupun temuan kasus tersebut. “Diharapkan ini juga jadi yang terakhir, tidak ada lagi konflik atau tawuran antar pelajar,” tambah Iskandar.
Sementara itu, Urusan Kesiswaan SMK PGRI 3 Cianjur, Lala Maulana, mengaku, pihaknya sudah mendapatkan informasi jika pada Kamis siang sekitar pukul 11.00 Wib, salah seorang siswanya diamankan polisi lantaran terlibat pertikaian serta membawa senjata tajam.
Namun dia menjelaskan, jika siswanya tersebut sudah berada di luar lingkungan sekolah sejak sekitar pukul 10.00 Wib lantaran di pekan ini dilaksanakan ujian tengah semester, sehingga siswa pulang lebih awal. “Sudah dapat info, kenapa bisa masih pagi sudah di luar, karena sedang ujian. Kami juga sayangkan ketika pulang ternyata muncul kejadian seperti ini,” kata Lala.

0 Komentar