Revitalisasi Perkebunan dan Dilema Penjarahan Lahan (2)

Revitalisasi Perkebunan dan Dilema Penjarahan Lahan (2)
MERAWAT LAHAN: Dua petani asal Desa Batulawang sedang merawat tanaman daun bawang. (AYI SOPIANDI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR, cianjurekspres.net – Pemerintah Desa Batulawang Kecamatan Cipanas, mulai mendata para petani yang ada di wilayahnya. Hal tersebut dilakukan berdasarkan laporan dan permintaan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Cianjur.
Kepala Desa Batulawang H Nanang Rohendi mengatakan, saat ini pihaknya tengah melaksanakan pendataan kepada semua warganya yang berprofesi sebagai petani. Baik itu petani holtikultura dan juga petani padi. “Kami sedang fokus mendata para petani yang ada di Desa Batulawang,” kata Nanang kepada Cianjur Ekspres, belum lama ini.
Nanang mengatakan, ada dua kelompok tani (poktan) yang terganung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Batulawang tersebut. Menurutnya, masing-masing kelompok tani anggotanya bervariatif. “Dalam setiap kelompok tani (poktan) ini masing-masing minimal ada 15 hingga 50’an anggota,” katanya.
Menurutnya, saat ini di Desa Batulawang ada 12 kelompok tani, dengan luasan wilayah yang cukup luas. Hal tersebut memang sangat perlu untuk pendataan ulang bagi mereka (petani) yang ada di Desa Batulawang khususnya. “Setelah selesai semua pendataan, nantinya akan diserahkan ke BPN,” ucapnya.
Nanang tak begitu memahami peruntukan data petani yang diminta oleh BPN tersebut. Namun pihaknya hanya menjalankan apa yang diminta oleh BPN tersebut.
“Peruntukannya buat apa, saya tidak paham. Namun yang jelas saat ini kami diminta untuk mendata semua petani yang ada di Desa Batulawang,” katanya.
Nanang mengatakan, 70 persen masyarakat Desa Batulawang terbilang sudah turun-temurun menggantugkan hidupnya dari pertanian. Baik itu petani sawah (padi) juga petani holtikultura.(mg2/red)

0 Komentar