CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Selama musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mewaspadai potensi bencana tanah longsor dan pergerakan tanah di Cianjur selatan.
Sekertaris BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sudrajat menjelaskan, memasuki musim hujan seluruh wilayah Cianjur berpotensi terjadi bencana alam, seperti tanah longsor, banjir, gelombang tinggi, hingga gempa bumi.
“Setiap musim hujan, bencana alam yang sering terjadi yaitu tanah longsor dan pergerakan tanah,” katanya pada Cianjur Ekspres, Kamis, 6 November 2025.
Baca Juga:Produksi 750 Ribu Ton Gabah, Cianjur Diprediksi Capai Surplus Beras 20 PersenCapaian Program MBG di Cianjur Tembus 80 Persen, Penerima Manfaat Capai 88 Ribu
Menurutnya, tanah longsor dan pergerakan tanah kerap terjadi di wilayah Cianjur selatan, seperti Kecamatan Kadupandak, Cijati, Leles, Cibinong, Agrabinta, Cidaun, Campaka, dan Sukanagara.
“Wajar jika wilayah Cianjur selatan sering terjadi tanah longsor, sebab banyak perbukitan, ditambah kontur tanah yang tak stabil,” katanya.
Asep pun mengimbau masyarakat yang tinggal di area perbukitan atau rawan tanah longsor agar selalu waspada, terutama saat terjadi hujan deras dengan durasi lama.
“Kalau hujannya lama, diharapkan mengungsi saja dulu ke rumah tetangga, kerabat terdekat yang penting jauh dari lokasi ancaman tanah longsor,” katanya.
Dia mengatakan, Pemkab Cianjur pun telah menetepkan status siaga bencana alam selama enam bulan mulai Oktober 2025 hingga April 2026 mendatang.
“Kemarin juga kita sudah menggelar apel kesiapsiagaan bencana alam dengan intansi dan pihak terkait lainya,” kata dia.
