CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Petunjuk Teknis (Juknis) Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 telah resmi diterbitkan oleh Kementerian Agama RI melalui Keputusan Dirjen Pendis Nomor 4657 Tahun 2025.
Tahun ini OMI mengusung tema “Islam dan Teknologi Digital: Inovasi Sains untuk Generasi Indonesia Maju yang Berdaya Saing Global”. Kehadiran OMI diharapkan dapat menjadi wadah pengembangan bakat siswa madrasah di bidang sains dan riset, sekaligus memperkuat nilai keislaman yang berakar pada kejujuran, kerja keras, dan kolaborasi.
Sebagai pedoman resmi, Juknis OMI 2025 menjadi acuan utama bagi peserta, pembina, dan panitia dalam mempersiapkan diri maupun melaksanakan kompetisi.
Baca Juga:Jadwal Samsat Keliling Cianjur Hari Ini, Kamis 28 Agustus 2025Cara Mengatur Gaji di Awal Bulan September agar Awet hingga Akhir Bulan
OMI bukan sekadar ajang akademik, tetapi juga sarana membentuk generasi unggul yang mencintai ilmu pengetahuan dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Melalui integrasi sains, teknologi, dan budaya lokal, ajang ini diharapkan mampu melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi bangsa.
Dalam penyelenggaraannya, OMI 2025 terbagi menjadi dua bidang utama yaitu sains dan riset. Bidang sains meliputi mata pelajaran terintegrasi seperti Matematika, IPA, IPS, Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, dan Geografi yang disesuaikan dengan jenjang MI, MTs, hingga MA.
Sementara itu, bidang riset menitikberatkan pada integrasi keislaman dan keilmuan, isu-isu Sustainable Development Goals (SDGs), serta transformasi digital untuk pembangunan nasional.
Jadwal pelaksanaan OMI dimulai sejak tingkat satuan pendidikan pada 11–16 Agustus 2025, berlanjut ke tingkat kabupaten/kota pada awal September, provinsi pada awal Oktober, hingga puncaknya pada tingkat nasional pada 4–5 November 2025.
Untuk bidang riset, pendaftaran proposal dibuka sejak 11 Agustus hingga 8 September 2025, dilanjutkan dengan presentasi, pembimbingan, dan final yang akan digelar pada 3–6 November 2025.
Peserta yang berhak mengikuti OMI 2025 adalah siswa madrasah dengan NISN aktif pada jenjang MI hingga MA sesuai tahun ajaran berjalan. Khusus untuk bidang riset, peserta wajib mengajukan proposal asli dan belum pernah menjadi juara pertama pada ajang serupa. Kompetisi ini bisa diikuti secara individu maupun berkelompok dengan maksimal tiga orang.
Proses penilaian dilakukan oleh juri independen dengan menilai ketepatan konsep, orisinalitas ide, metode penelitian, hingga kemampuan presentasi. Pada bidang sains, peserta akan melalui tes pilihan ganda, esai, hingga eksplorasi eksperimen, sedangkan pada bidang riset penekanan ada pada kualitas ide, kebermanfaatan, dan penguasaan materi.