Situs Gunung Padang Masih Bisa Dikunjungi Meski Dalam Tahap Pemugaran

Situs gunung padang
Meski proses pemugaran Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, telah dimulai, kawasan tersebut dipastikan masih tetap terbuka bagi wisatawan.(Cianjur Ekspres/Akmal Esa Nugraha)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Meski proses pemugaran Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, telah dimulai, kawasan tersebut dipastikan masih tetap terbuka bagi wisatawan.

Hal itu disampaikan Arkeolog sekaligus Ketua Tim Peneliti Megalitikum Situs Gunung Padang, Ali Akbar, saat ditemui di lokasi. Dia menjelaskan saat ini pemugaran baru memasuki tahap awal atau pra-pemugaran, sehingga kegiatan wisata masih dapat berlangsung secara terbatas.

“Karena ini masih tahap awal dan konsentrasinya hanya di teras-teras tertentu, maka kemungkinan besar bagian lain dari situs masih akan dibuka untuk wisatawan,” ujarnya, Sabtu 2 Agustus 2025.

Baca Juga:PLN dan KONI Cianjur Perkuat Sinergi untuk Energi dan Olahraga RakyatJelang HUT RI ke-80, YBM PLN Cianjur Tebar Kepedulian untuk Anak Yatim dan

Bahkan, pada momen-momen tertentu, pengunjung berkesempatan menyaksikan langsung proses kajian maupun pemugaran yang sedang dilakukan tim arkeologi.

“Bahkan bisa juga di momen-momen tertentu, wisatawan dapat menyaksikan proses kajian dan pemugaran yang sedang kami lakukan,” katanya.

Dia mengatakan, pemugaran situs ini akan berlangsung dalam waktu cukup panjang. Mengacu pada peraturan pemerintah, terdapat tiga tahap utama dalam pemugaran yaitu pra-pemugaran, pemugaran, dan pasca-pemugaran.

“Pemugaran itu berdasarkan peraturan pemerintah ada tiga tahap, yang pertamanya itu pra-pemugaran, lalu pemugaran, dan pasca pemugaran. Saat ini kita berada pada tahap pra-pemugaran, mungkin berlangsung sekitar 3 sampai 4 bulan. Sedangkan pemugaran utamanya bisa memakan waktu cukup panjang, tergantung hasil kajian awal,” katanya.

Menurutnya, pemugaran Candi Borobudur saja membutuhkan waktu hingga 10 tahun. Namun, dia berharap penggunaan teknologi arkeologi modern saat ini dapat mempercepat proses di Gunung Padang, tanpa mengurangi kehati-hatian dalam pelaksanaannya.

“Kita tetap pakai kerangka yang hati-hati dan tidak terburu-buru,” pungkasnya.

0 Komentar