CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Kota Padang akan segera memperingati Hari Jadinya yang ke-356 pada tanggal 7 Agustus 2025.
Perayaan ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk mengenang sejarah panjang, merayakan kemajuan, dan memperkuat identitas sebagai salah satu kota besar di Indonesia, khususnya di wilayah barat Pulau Sumatra.
Sebagai bentuk partisipasi masyarakat dan bentuk kebanggaan terhadap kota tercinta, Pemerintah Kota Padang bersama warganet turut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyemarakkan hari jadi ini melalui Twibbon Hari Jadi Kota Padang ke-356.
Link Twibbon Hari Jadi Kota Padang ke-356
Baca Juga:Ramalan Cuaca Cianjur Hari Ini, Rabu 30 Juli 2025, Waspadai Hujan Sore hingga Malam HariSinopsis Film La Tahzan, Terbaru Bikin Greget Netizen
Gunakan twibbon ini untuk menghiasi foto profil media sosial Anda sebagai bentuk dukungan dan cinta terhadap Kota Padang!
Kota Padang, Pintu Gerbang Barat Indonesia
Kota Padang merupakan kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatra sekaligus ibu kota Provinsi Sumatera Barat. Terkenal sebagai pintu gerbang barat Indonesia dari Samudra Hindia, Padang memiliki posisi geografis strategis, dikelilingi perbukitan setinggi 1.853 meter di atas permukaan laut dan mencakup luas wilayah 694,337 km², di mana lebih dari separuhnya merupakan hutan lindung.
Jumlah penduduk Padang terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk pada pertengahan tahun 2024 mencapai 939.851 jiwa, dan diperkirakan meningkat menjadi 954.177 jiwa pada tahun 2025, dengan laju pertumbuhan sekitar 1,26% per tahun. Padang juga merupakan kota inti dari wilayah metropolitan Palapa, menjadikannya pusat kegiatan ekonomi dan budaya regional.
Sejarah Singkat Hari Jadi Kota Padang
Hari Jadi Kota Padang diperingati setiap 7 Agustus, yang merujuk pada peristiwa bersejarah penyerangan loji Belanda di Muara Padang oleh masyarakat Pauh dan Koto Tangah pada tahun 1669. Perlawanan ini mencerminkan semangat rakyat Minangkabau dalam menolak kolonialisme dan mempertahankan kedaulatan tanah air.
Awalnya merupakan perkampungan nelayan di muara Batang Arau, Padang berkembang menjadi bandar pelabuhan penting di bawah kekuasaan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Pada masa kolonial, kota ini menjadi pusat perdagangan emas, kopi, teh, dan rempah-rempah. Memasuki abad ke-20, Pelabuhan Teluk Bayur mulai digunakan untuk ekspor batu bara dan semen.