4. Penggunaan Atribut yang Tidak Edukatif dan Tidak Relevan
Dilarang menggunakan atribut atau pernak-pernik yang tidak memiliki nilai edukatif atau justru bersifat mempermalukan murid. Misalnya penggunaan topi dari kardus, pakaian aneh, tas dari karung, atau asesoris berlebihan yang membuat murid menjadi bahan tertawaan.
Atribut yang digunakan dalam MPLS seharusnya mendukung proses belajar, menumbuhkan rasa percaya diri, dan memperkuat identitas sekolah, bukan menurunkan martabat atau harga diri murid. Hal ini penting untuk menciptakan pengalaman awal yang positif bagi peserta didik baru.
Empat larangan di atas menjadi dasar penting dalam mewujudkan MPLS Ramah yang bebas dari kekerasan, tekanan, dan perlakuan tidak manusiawi. Dengan menghindari hal-hal tersebut, sekolah dapat menciptakan suasana pengenalan yang sehat, aman, dan berkesan bagi murid baru, sekaligus membangun fondasi karakter dan hubungan positif di lingkungan pendidikan.