CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Program penguatan karakter melalui pendidikan siswa ke barak militer yang dijalankan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur menunjukkan hasil positif.
Para siswa yang sebelumnya dikategorikan bermasalah mengalami perubahan sikap yang signifikan setelah menjalani pembinaan di barak Raider selama 17 hari, dilanjutkan pendampingan intensif di sekolah masing-masing.
Kepala Bidang SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin mengatakan, program tersebut merupakan bagian dari upaya penguatan karakter siswa melalui pendidikan disiplin dan nilai kehidupan.
Baca Juga:Hari Jadi Cianjur ke-348, Pengamat: Pemkab Belum Menunjukkan Hal yang SignifikanPanca Waluya dalam Hari Jadi Cianjur ke-348, Ini Penjelasan Bupati Wahyu
Program berjalan selama enam bulan, di mana 17 hari pertama dilakukan di barak militer dan sisanya berupa tindak lanjut di sekolah dan lingkungan rumah.
“Selama di barak, anak-anak diberikan pembinaan dari sisi kedisiplinan, spiritual, hingga pembentukan sikap. Mereka semua menjalani assessment sejak awal, dan hasil dari assessment itu diteruskan untuk pembinaan lanjutan di sekolah masing-masing,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, belum lama ini.
Helmi menjelaskan, tiap siswa memiliki catatan pribadi atau rapor karakter yang disimpan oleh sekolah dan orang tua sebagai alat pemantauan perkembangan. Selama masa pembinaan lanjutan lima bulan dua minggu, Disdikpora melibatkan berbagai instansi seperti BPPKBP3A, Dinsos, BNN, Kepolisian, dan TNI.
Salah satu pendekatan baru yang diterapkan adalah pelibatan orang tua dalam pendidikan parenting, yang mulai dilaksanakan pada Juni ini.
“Pendidikan karakter tidak bisa hanya menyasar anak. Orang tua juga harus diperkuat dari sisi pola asuh agar program ini sinkron antara sekolah, rumah, dan pembinaan lapangan,” jelasnya.
Pemantauan langsung ke rumah dan sekolah juga menjadi bagian dari strategi berkelanjutan.
“Misalnya anak tinggal di Kecamatan A, nanti ada kunjungan dari petugas seperti Bhabinkamtibmas, Babinsa, hingga dari Kemenag RI atau MUI untuk pembinaan rohani,” tambahnya.
Baca Juga:479 Penghafal Al-Quran di Jateng Dapat Beasiswa, Taj Yasin: Semoga Jadi BerkahWagub Serahkan 28 Ton Benih Padi untuk 1.138 Hektare Lahan di Demak
Hasil dari pemantauan menunjukkan adanya perubahan nyata. Banyak siswa yang sebelumnya tidak bisa membaca Iqro, kini sudah lancar berkat lanjutan pembinaan keagamaan. Perubahan juga terlihat dari sikap disiplin dan tanggung jawab siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Meski dinilai berhasil, Helmi menegaskan, program ini akan dievaluasi menyeluruh sebelum dilanjutkan ke jilid dua. Tahap pertama ditargetkan tuntas pada pertengahan November 2025, dan jika hasil evaluasi memuaskan, jilid dua bisa dilaksanakan mulai Desember.