Haru di Kampung Punjul di Tengah Derai Doa dan Air Mata: Sunatan Massal dan Seragam Baru Gratis

Haru di Kampung Punjul di Tengah Derai Doa dan Air Mata: Sunatan Massal dan Seragam Baru Gratis
sejumlah anak menerima seragam baru secara gratis dari Komunitas Peduli Mualaf (Kopimu), di bawah naungan Islamic Centre Ciranjang, menggelar bakti sosial sunatan massal dan membagikan 300 seragam sekolah baru, Sabtu, 6 Juli 2025. (Foto: Mochamad Nursidin/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Pagi itu, langit di Kampung Punjul, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, tampak mendung, seolah ikut meresapi rasa haru yang menggantung di udara.

Di sebuah sudut halaman, belasan anak duduk bersila, mengenakan sarung lusuh dan baju terbaik yang mereka miliki.

Sebagian tampak cemas, menggenggam tangan ibu atau neneknya. Tapi tak sedikit juga yang tersenyum malu-malu senyum tipis anak-anak yang mungkin belum sepenuhnya mengerti arti kata “tidak mampu.”

Baca Juga:Hari Jadi Cianjur ke-348, Pengamat: Pemkab Belum Menunjukkan Hal yang SignifikanPanca Waluya dalam Hari Jadi Cianjur ke-348, Ini Penjelasan Bupati Wahyu

Sabtu, 6 Juli 2025. Bagi banyak orang, ini hanya tanggal biasa. Tapi bagi anak-anak yatim dan duafa di sini, hari itu akan selalu mereka kenang sebagai hari ketika dunia seolah membuka sedikit ruang untuk mereka merasakan apa itu “diperhatikan.”

Komunitas Peduli Mualaf (Kopimu), di bawah naungan Islamic Centre Ciranjang, menggelar bakti sosial sunatan massal dan membagikan 300 seragam sekolah baru secara gratis.

Kegiatan ini digelar untuk memperingati 10 Muharram (Hari Asyura), hari yang dimuliakan umat Islam, hari yang oleh Rasulullah dianjurkan untuk memuliakan anak yatim.

Di antara anak-anak itu, seorang bocah bernama Ilham, 9 tahun, duduk diam menatap kaki telanjangnya. Ibunya, seorang janda penjual gorengan, duduk di belakangnya dengan wajah lesu.

“Sudah lama ingin menyunatkan Ilham, tapi uang belum pernah cukup,” katanya pelan sambil menyeka air mata. Hari itu, beban yang selama ini mengimpit dadanya terasa sedikit terangkat.

Ustaz Agus, Ketua Kopimu, menyebut kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, tapi panggilan hati.

“Kami hanya ingin mereka tahu, bahwa mereka tidak sendiri. Ada orang-orang yang peduli. Ada Allah yang tak pernah lupa,” ucapnya lirih.

Baca Juga:479 Penghafal Al-Quran di Jateng Dapat Beasiswa, Taj Yasin: Semoga Jadi BerkahWagub Serahkan 28 Ton Benih Padi untuk 1.138 Hektare Lahan di Demak

Tak hanya Ilham yang akhirnya bisa disunat tanpa biaya, tapi juga ratusan anak lain yang pulang dengan senyum dan seragam sekolah baru, seragam yang bagi sebagian anak hanya bisa mereka lihat di tubuh teman-teman mereka.

Hari itu, mereka tak hanya mendapatkan kain dan benang, tapi juga rasa percaya diri dan semangat baru untuk sekolah esok hari.

“Bajunya buat upacara Senin, Bu,” ujar seorang anak perempuan sambil mengusap seragam barunya, seakan takut itu hanya mimpi.

0 Komentar