Hama Wereng Serang Sawah Petani Cianjur, Bulog Cianjur: Tak Menurunkan Serapan Gabah

Panen
Para petani saat memanen padi di area persawahan Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, beberapa waktu lalu. (Foto: Rikzan Rezkyesa Azhari/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Cianjur, Yanto Nurdianto mengatakan, meski beberapa wilayah persawahan di Cianjur terserang hama wereng coklat, namun hal itu tak menyebabkan penurunan serapan gabah dari petani.

“Bahkan di Juni 2025 ini, serapan gabah kering dari petani itu malah naik sampai sekitar 400 ton per hari. Padahal biasanya itu di kisaran 200-300 ton saja,” ungkap Yanto saat ditemui di kantornya, Jalan Dr Muwardi, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur, Rabu, 18 Juni 2025.

Menurutnya, peningkatan serapan gabah kering bisa terjadi karena masa panen di Cianjur yang berkesinambungan, mulai dari April hingga Juni 2025. Hal itu berdampak positif terhadap Bulog yang bisa terus menyerap gabah kering panen dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram.

Baca Juga:Kepala Staf Perang Iran Gugur Akibat Serangan Udara IsraelDorong Akses Makanan Bergizi, Warga Cianjur Mendapat Sosialisasi Program MBG

“Harga tersebut ditetapkan pemerintah pusat agar Bulog bisa mendapatkan stok cadangan beras pemerintah dari dalam negeri. Lalu yang kedua, bisa menyejahterakan petani Indonesia dengan harga yang cukup,” kata Yanto mengungkapkan.

Target penyerapan gabah kering panen dari petani di wilayah Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Sukabumi di 2025 ini sebanyak 20.000 ton. Namun, pihaknya telah menyerap 22.300 ton gabah.

“Kita juga mendapatkan penyerapan beras itu kurang lebih 1.400 ton,” ujarnya.

Yanto mengatakan, kendati Bulog Kabupaten Cianjur telah melampaui target penyerapan gabah, tapi selama panen terjadi, pihaknya akan terus melakukan pembelian.

“Bahkan kita sudah beberapa kali mengubah target karena capaiannya naik terus. Contoh di awal itu 5.500 ton, karena sudah tercapai, kita naikkan lagi hingga menyentuh 20.000 ton. Dan itu pun sudah terlampaui hampir 113 persen untuk gabahnya,” paparnya.

0 Komentar