Berobat Tanpa Ribet, Fikra Buktikan BPJS Kesehatan Layak Diandalkan!

BPJS Kesehatan
Warga Kota Sukabumi, Muhammad Fikra Haikal.(Foto: BPJS Kesehatan)
0 Komentar

SUKABUMI,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Bagi sebagian orang, pergi ke fasilitas kesehatan mungkin menjadi pilihan terakhir saat tubuh mulai melemah. Biaya yang mahal, antrean panjang, dan kekhawatiran akan pelayanan kerap menjadi alasan.

Namun, kekhawatiran itu mulai pupus sejak hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Dengan semangat gotong royong, Program JKN menjelma menjadi harapan bagi jutaan masyarakat Indonesia dalam mengakses layanan kesehatan yang layak dan setara.

Muhammad Fikra Haikal (22), salah satu warga Kota Sukabumi, menjadi bukti nyata bagaimana program ini memberikan manfaat secara langsung. Ia membagikan pengalaman pribadinya saat memanfaatkan BPJS Kesehatan untuk berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Baca Juga:Kemenag Sebut Seluruh Jemaah Haji Telah Tiba di Tanah Suci dan Siap Menuju Fase ArmuznaJelang Idul Adha 1446 H, Karang Taruna RW 16 Kelurahan Sayang Cianjur dan Warga Gotong Royong Bersihkan Masjid

Sekitar tiga bulan yang lalu, Fikra mengalami gejala yang cukup mengganggu aktivitas hariannya. Ia merasakan demam, pilek, dan pusing berkepanjangan, sehingga memutuskan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas.

Mengawali ceritanya, Fikra menuturkan bahwa proses pendaftaran di Puskesmas sangat mudah dan tidak memerlukan waktu lama.

“Saat sampai di Puskesmas, saya langsung diarahkan oleh petugas untuk melakukan pendaftaran. Saya hanya perlu menyerahkan KTP dan data saya langsung keluar di sistem, ini sangat menghemat waktu apalagi saat dalam kondisi tidak sehat,” ujarnya pada Rabu 7 Mei 2025.

Hal ini, menurutnya, sangat membantu, terutama bagi pasien yang sedang tidak dalam kondisi prima, karena tidak perlu lagi mengisi data secara manual. Proses selanjutnya pun berjalan dengan lancar.

Setelah terdaftar, Fikra diarahkan untuk menunggu giliran pemeriksaan. Sebelum bertemu dengan dokter utama, ia terlebih dahulu diperiksa oleh petugas kesehatan untuk mengetahui kondisi awal.

“Saya diperiksa dulu oleh tenaga medis untuk melihat kondisi awal. Setelah itu baru diarahkan ke dokter utama untuk pemeriksaan lebih detail,” kata Fikra.

Beruntung, dari hasil pemeriksaan, kondisi Fikra tidak mengharuskan dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL). Ia mendapatkan obat-obatan yang sesuai, dan beberapa hari kemudian kondisinya membaik.

Baca Juga:Mulai 1 Juni 2025 Operasional Bus Shalawat Dihentikan Sementara, Makanan Siap Saji DidistribusikanKang Lepi Uraikan Masalah Utama Pembangunan Cianjur

“Alhamdulillah, gejalanya tidak berat dan saya tidak perlu dirujuk ke rumah sakit. Obat yang diberikan efektif dan saya bisa pulih dengan cepat,” tambahnya.

0 Komentar