Salah Sangka, Seorang Pemuda Babak Belur Dihakimi Warga

Dituduh maling
SEORANG pemuda babak belur setelah diteriaki maling motor
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Seorang pemuda berinisial A (25), warga Cilaku, nyaris menjadi bulan-bulanan massa di depan sebuah toko ritel di Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.

Menurut informasi yang dihimpun Cianjur Ekspres, peristiwa ini dipicu oleh dugaan pencurian motor yang ternyata hanya kesalahpahaman pada Minggu 20 Mei 2025, malam.

Kapolsek Karangtengah, Kompol Rachmat Hamdan, membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 WIB dan sempat membuat panik warga sekitar.

Baca Juga:Pasangan Menikah di Bulan Dzulhijjah 'Meroket' di CianjurSosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, ITM: Awasi Penggunaan Smartphone pada Anak

“Pelaku berinisial, R (24), adalah warga Sukabumi yang tinggal di Cianjur. Dia mengira motor miliknya dicuri karena melihat A menggunakan kendaraan yang sangat mirip dengan motornya, yakni Honda Beat karburator merah,” ujar dia saat dikonfirmasi pada Selasa 20 Mei 2025.

Lanjutnya, R yang saat itu berada di lokasi langsung berteriak maling tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu.

“Ya, jadi pelaku ada di lokasi dan langsung berteriak maling tanpa melakukan pengecekan. Teriakan itu pun memancing emosi warga yang sontak mengejar dan memukul A,” tambahnya.

Beruntung, petugas kepolisian yang tak jauh dari lokasi segera datang dan mengamankan A dari amukan massa. Setelah dibawa ke Polsek Karangtengah untuk klarifikasi, barulah diketahui bahwa motor yang dikendarai A memang miliknya sendiri.

“Setelah diperiksa, A bisa menunjukkan bukti kepemilikan. Motor itu bukan milik R. Memang kebetulan saja model dan warnanya sama persis serta terparkir berdekatan,” kata dia.

Lebih lanjut, Pihak kepolisian kemudian memfasilitasi mediasi antara kedua belah pihak. Hasilnya, A dan R sepakat berdamai dan memilih tidak melanjutkan perkara ini ke jalur hukum.

“Kesalahpahaman ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan malam itu juga. Pelaku mengaku emosinya sempat tak terkendali karena sedang ada masalah pribadi. Akhirnya pelaku meminta maaf kepada korban,” katanya.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat pentingnya verifikasi sebelum bertindak.

Baca Juga:Idulfitri 2025, Wahyu Open House-Ramzi ke JakartaBupati Cianjur dan Wakilnya Cek Pos Pengamanan dan Pelayanan Mudik di Malam Takbir

“Kami imbau ke depannya masyarakat lebih berhati-hati sebelum menuduh seseorang, apalagi sampai mengajak warga main hakim sendiri,” pungkasnya.

0 Komentar