CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Baharkam Polri bersama Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) menggelar panen raya jagung hibrida sebagai hasil dari program pilot project kerja sama pertanian yang dimulai sejak akhir 2024. Kegiatan ini berlangsung di lahan percontohan seluas 10 hektare dan berhasil mencatat hasil panen yang sangat memuaskan di Desa Jamali, Kecamatan Mande, Cianjur.
Kepala Korps Binmas Baharkam Polri, Irjen Pol Edy Murbowo, menjelaskan program ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui sinergi dengan masyarakat dan mitra strategis di sektor pertanian.
“Alhamdulillah, siang ini kami melaksanakan panen raya jagung hibrida. Ini merupakan proyek percontohan yang dimulai sejak November 2024 dan mulai penanaman bertahap pada Desember 2024. Hari ini kami panen dengan hasil yang luar biasa,” ujar dia saat ditanyai oleh wartawan pada Selasa 20 Mei 2025.
Baca Juga:Pasangan Menikah di Bulan Dzulhijjah 'Meroket' di CianjurSosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, ITM: Awasi Penggunaan Smartphone pada Anak
Menurutnya, dari hasil panen empat petak pertama, satu hektare lahan mampu menghasilkan 12,5 ton jagung kering dalam bonggol angka yang dinilai sangat tinggi untuk standar pertanian jagung. Irjen Edy menilai keberhasilan ini tak lepas dari kemitraan dengan pihak yang kompeten dan pendampingan intensif terhadap kelompok tani.
“Mitra kami sangat profesional. Mulai dari olah lahan, pemilihan bibit, perawatan, hingga pendampingan berjalan sangat baik. Ini bukti bahwa kolaborasi yang tepat bisa menghasilkan panen yang memuaskan,” kata dia.
Lanjutnya, lahan proyek seluas 10 hektare itu telah dipanen secara bertahap. Sebanyak 4 hektare sudah lebih dahulu dipanen, sementara sisanya 6 hektare dipanen dalam kegiatan hari ini.
“Hasil panen akan disalurkan ke Bulog serta ke lingkungan Doa Bangsa Agro (DBA), sebagai bagian dari skema distribusi hasil pertanian,” tambahnya.
Dalam kegiatan ini, Baharkam Polri juga mengundang para direktur Binmas dari berbagai Polda di Jawa Barat untuk meninjau langsung proses panen dan hasilnya, dengan harapan agar proyek ini bisa direplikasi di daerah lain.
“Kami ingin ini menjadi rujukan untuk diterapkan di provinsi-provinsi lain. Kami juga sedang menyusun panduan teknis agar para mitra di daerah dapat meniru langkah ini dengan hasil yang serupa,” jelasnya.