CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Kebun Raya Cibodas (KRC) merayakan hari jadinya yang ke-173 tahun dengan mengangkat tema Menginisasi Aksi untuk Bumi Hijau pada Jumat, 11 April 2025 lalu. Perayaan ditandai dengan kegiatan santunan dan menanam Pinus merkusii Jungh. et de Vriese (pinaceae) asal Sumatra, pohon langka asli Asia Tenggara.
“173 tahun itu bukan waktu yang sebentar, KRC bisa bertahan bukan hanya dari sisi pariwisata tapi juga sebagai pusat konservasi ilmiah dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),” kata Direktur KebunRaya.id, Marga Anggrianto.
Dia menyebut, penanaman pohon langka tersebut juga sebagai simbol benteng terakhir konservasi alam di dunia dan tetap mempertahankan fungsinya.
Baca Juga:Kementerian ESDM: PLTP Cipanas Bakal Pasok Kebutuhan Listrik di Jawa-Bali Langka! Bunga Bangkai di KRC Mekar Sempurna Dua Kali, Tingginya 3,1 Meter
Selain menanam tanaman langka, pihaknya juga mengadakan beberapa kegiatan lain seperti melibatkan beberapa wartawan untuk mengikuti kelas edukasi kokedama Spathypyllum atau dikenal dengan bunga lili perdamaian, suku Araceae atau talas-talasan.
Spesies tanaman berbunga yang merupakan herba abadi semi-hijau yang biasanya ditanam sebagai tanaman hias. Kelas edukasi juga dilakukan pada hari Sabtu 12 April 2025 yaitu kelas edukasi kokedama Nepenthes. Ini adalah kelas gratis untuk 30 pengunjung KRC.
General Manager Corporate Communication PT Mitra Natura Raya, Zaenal Arifin juga menyebut, pihaknya mengundang 50 anak yatim piatu yang tinggal di Desa Sindajaya dan Cibodas, Kecamatan Cipanas untuk menerima santunan dan penyerahan hadiah kokedama.
“Kegiatan sosial ini kami lakukan sebagai bentuk kedekatan dan keselarasan bersama masyarakat sekitar. Harapannya di HUT KRC yang ke-173 ini, kami berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik di kebun raya, sebab pelanggan merupakan aset yang harus kami jaga,” ujarnya.
Kurator Hayati Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah (DPKI) BRIN, Agus Suhatman mengatakan, pinus langka yang ditanam merupakan langkah kecil dari inisiasi dan konservasi yang dilakukan KRC.
Pinus merkusii Jungh. et de Vriese sendiri masuk dalam dalam daftar Red List oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Dia menyebutkan, di KRC sendiri memiliki kekayaan koleksi tumbuhan yang mencangkup 209 suku, 948 marga, 2.386 jenis atau spesies, dan 12.516 spesimen.