CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Cianjur, masih menempati urutan paling buncit dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Berdasarkan berita resmi statistik yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cianjur pada Desember 2024, bahwa IPM Kabupaten Cianjur mencapai 68,89.
Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian pun mengakui hal tersebut. Menurutnya, indikator IPM antara lain ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Baca Juga:DLH Cianjur Angkut 3.990 Ton Sampah Selama H-3 sampai H+5 LebaranSoal Sekolah Rakyat, Fraksi PKS DPRD Cianjur Soroti DTSEN Agar Benar-benar Faktual
“Usaha-usaha untuk meningkatkan IPM dan tidak ada lain dari tiga indikator tersebut,” ujarnya kepada wartawan di Pendopo Cianjur, Selasa 8 April 2025.
Wahyu pun mengungkapkan upaya yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk meningkatkan IPM. Diantaranya dari segi ekonomi, pihaknya berusaha untuk memperbaiki infrastruktur untuk menunjang kegiatan ekonomi dengan membangun jalan baru, baik kabupaten, desa maupun lingkungan.
Termasuk menurunkan tingkat pengangguran dengan cara membuat suasana Kabupaten Cianjur kondusif sehingga investor berminat untuk investasi.
“Perizinan akan sangat kita permudah, termasuk kita didukung oleh Pemerintah Provinsi yang kemarin sudah membuat Satgas Pemberantasan Premanisme, sehingga yang diharapkan suasana di Kabupaten Cianjur maupun di Jawa Barat apabila sudah kondusif bisa dilirik oleh para investor, dan apabila investor sudah datang, berarti terbuka lapangan pekerjaan untuk warga Cianjur,” katanya.
Selain infrastruktur jalan dan investasi, Pemkab Cianjur juga berupaya untuk meningkatkan skill atau keterampilan masyarakat dengan akan membuka balai latihan kerja dan membuka Mall Pelayanan Publik.
Mengenai pendidikan, Wahyu mengatakan, Pemkab Cianjur sudah melakukan realokasi anggaran yang dianggap tidak terasa langsung oleh masyarakat untuk ke sektor pendidikan dan membuat ruang kelas baru (RKB) terutama di wilayah pelosok.
“Lalu di kesehatan saat ini kita sedang berusaha untuk membuat UHC (Universal Health Coverage) yang Non Cut Off. Saya harap sebelum lima tahun masyarakat Cianjur sudah bisa berobat hanya bermodalkan KTP saja,” katanya.
Baca Juga:Sambut Baik Sekolah Rakyat, Dewan Ingatkan Pemkab Cianjur Soal Data Siswa dan PengajarPemkab Cianjur Ajukan Dua Lokasi untuk Sekolah Rakyat ke Kemensos, Cek Mana Saja
Wahyu pun menggarisbawahi terkait dengan efisiensi anggaran yang menurutnya bukan pemotongan anggaran tetapi realokasi. Dia mencontohkan, anggaran yang awalnya untuk pembelian mobil dinas lalu perjalanan dinas di efisiensikan.
“Maksudnya kita hilangkan itu dari pos yang satu kita alihkan ke pos yang lain. Pos yang lain itu tadi sesuai cita-cita kita meningkatkan IPM, infrastruktur, pendidikan, ekonomi dan kesehatan,” ucapnya.