Pengiriman Wesel Dari Luar Negeri ke Cianjur Mengalami Penurunan

Kantor pos
SEORANG petugas kantor Pos tengah melayani nasabah yang akan melakukan transaksi keuangan
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Penerimaan wesel dari luar negeri ke Kabupaten Cianjur mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Pelayanan dan Pengawasan Kantor Pos Cianjur, Awal Khusna, mengungkapkan tren penurunan ini sudah terjadi sejak 2023 dan semakin terasa pada 2024 hingga 2025.

“Kami tetap melayani pengambilan wesel, bahkan di hari Idulfitri. Namun, jumlah transaksi terus menurun. Jika dulu per hari kami bisa mengeluarkan Rp3-4 miliar, kini rata-rata hanya Rp2,9-3 miliar di awal bulan, terutama saat munggahan. Menjelang Lebaran, jumlahnya lebih kecil, sekitar Rp2 miliar per hari,” ujar dia saat dihubungi via telepon beberapa waktu lalu.

Baca Juga:Paeruzillah Terpilih Sebagai Ketua Cabor Rugby Secara AklamasiPenghapuskan Denda dan Tunggakan Pokok Pajak Kendaraan Bermotor di Cianjur Mulai Kamis, 20 Maret 2025

Menurut dia, mayoritas pengiriman wesel berasal dari Timur Tengah, terutama Arab Saudi. Namun, jumlahnya kini tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. Jika dikalkulasikan dari awal munggahan hingga hari ini, total pengiriman wesel dari luar negeri ke Cianjur mencapai sekitar Rp50 miliar dalam 25 hari.

“Pada 2023, penurunan transaksi wesel terlihat di seluruh Indonesia. Data menunjukkan bahwa jumlah transaksi per hari turun sekitar 12-13 ribu produksi dengan nilai sekitar Rp2 miliar untuk seluruh Kabupaten Cianjur. Biasanya, 500 transaksi itu hanya di Kota Cianjur saja, sekarang mencakup seluruh kabupaten Cianjur,” kata dia.

Meskipun layanan pengiriman wesel di kantor pos masih berjalan normal, pihaknya tidak menambah loket pelayanan menjelang Idulfitri.

“Ya, untuk Kota Cianjur, ada empat loket pelayanan seperti biasa, dan di hari H nanti hanya dua loket yang beroperasi. Sekarang banyak yang beralih ke mobile banking, sementara pengambilan uang tunai di kantor pos tetap diminati karena tidak ada biaya tambahan seperti di pegadaian,” tambahnya.

Sambung dia, penurunan jumlah pengiriman wesel juga diduga terkait dengan kebijakan tenaga kerja di negara tujuan. Di Arab Saudi, misalnya, pekerja migran Indonesia (PMI) kini lebih difokuskan sebagai asisten rumah tangga (IRT), sementara pekerjaan di sektor lain, seperti kasir minimarket, kini harus diisi oleh warga negara setempat. Hal ini menyebabkan banyak pekerja Indonesia pulang dan berdampak pada berkurangnya intensitas pengiriman uang ke Tanah Air.

0 Komentar