CIANJUR,CIANJUREKSPRES – Relawan Indonesia Pembela Alam (RIMBA) meminta Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian melakukan evaluasi secara menyeluruh dan komprehensif khususnya mengenai lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Cianjur dari mulai Utara hingga Selatan.
Ketua RIMBA, Eko Wiwid, menegaskan, Cianjur merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki potensi rawan bencana baik bencana gempa dan tsunami, maupun potensi bencana gunung api. Bahkan menurutnya, Cianjur sering kali mengalami bencana akibat dari kelalaian perilaku manusia yang salah mengurus lingkungan hidup, seperti banjir, dan longsor akibat hutan gundul.
“Belum lagi potensi-potensi lain yang mengakibatkan bencana seperti kekeringan air dan pengelolaan sampah yang sembarangan,” katanya dalam keterangan tertulisnya Minggu 23 Maret 2025.
Baca Juga:PLN UP3 Cianjur Gelar Audiensi dengan Istana Cipanas Jelang Idul Fitri dan Arus Mudik 2025PLN Cianjur Kirim Petugas Teknik untuk Bantu Penanganan Banjir di Sukabumi
Eko menilai, Bupati Cianjur bisa mengikuti atau mengadopsi langkah-langkah seperti dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan berani menindak yang salah, mengeksekusi langsung dan turun untuk memberikan edukasi serta solusi kepada rakyat.
“Cianjur butuh aksinya nyata seperti itu, bukan banyak cerita retorika di acara seremonial saja,” katanya.
Lebih lanjut Eko mengatakan, Cianjur butuh kebangkitan yang berbasis kepada nilai-nilai budaya leluhur dan lingkungan hidup atau konsep “Ngaruat, Ngarumat Ngakokat Lemah Cai” (Menjaga, Merawat/Memelihara, Membersihkan Tanah Air ) dan “Cianjur Ulah Katalanjuran” (Cianjur Jangan sampai ketelajuran).
“Cianjur memiliki nilai Ngaos Mamaos Maenpo. Bupati Cianjur bisa memulai lagi dengan tiga pilar budaya Cianjur sebagai nilai dasar dalam mengkaji kembali potensi Cianjur yang sesungguhnya,” katanya.
Eko menegaskan, nilai-nilai tersebut bisa menjadi dasar dalam setiap langkah dan kebijakan Bupati yang baru serta dilaksanakan oleh seluruh aparatur negara jajarannya sampai ke tingkat RT agar menjadi contoh kepada masyarakat Cianjur.
“Jangan takut untuk kembali ke nilai -nilai jati diri ajaran leluhur Tatar Sunda dan berpihak kepada alam,” pungkasnya.