Makna Tersembunyi dari Ketupat, Makanan Lezat Khas Ramadan

ketupat
Makna Tersembunyi dari Ketupat, Makanan Khas Ramadan (www.pixabay.com)
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Ketupat merupakan salah satu makanan khas bulan puasa maupun pada saat Idul Fitri. Olahan makanan ini selain menjadi makanan yang wajib, juga menjadi makanan yang kaya akan makna.

Berasal dari beras yang direbus lama dengan menggunakan daun, ketupat juga memiliki rasa yang lezat. Selain itu, ketupat juga bisa digunakan untuk makan dan cocok disajikan dengan opor ayam maupun sayur sup.

Untuk mendapatkan ketupan, Anda bisa langsung membuatnya di rumah, hanya dengan menyediakan daun kepala yang masih muda dan siapkan beras yang sudah direndam.

Baca Juga:Mengenal Kolang Kaling, Makanan Lesat Khas RamadanCara Ikut Mudik Gratis 2025 Bersama Indomaret, Ini Triknya

Selain itu, ketupat juga mudah didapatkan di pasar, apalagi saat menjelang puasa dan idul fitri banyak pedagang menjual dengan harga yang relatif terjangkau. Biasanya satu buah ketupat mentah dijual dari harga Rp1000 hingga Rp2000.

Makna Ketupat

Ketupat ternyata memiliki makna tertentu dalam sebutan istilahnya. Makna kata ketupat berasal dari bahasa jawa yang asal katanya aadalah kupat yang memiliki arti secara istilah mengakui kesalahan.

Asal kata ketupat juga berasal dari kata laku papat, yang dalam bahasa jawa memiliki empat tindakan yaitu leburan, laburan lebaran dan lubaran. Dengan arti tersebut memiliki makna sama yaitu mengakui kesalahan.

Secara filosofi dalam ketupat kenapa dibuat dari janur atau daun kelapa yang masih kuning memiliki arti penolak bala dan memiliki makan sejane ning nur yang berarti arah menggapai pada cahaya.

Kiblat papat limo pancer merupakan makna dari arah 4 mata angin dengan makna empat arah mata angin dan satu pusat.

Beras yang terkandung dalam ketupat memiliki makna setelah hati dan jiwa manusia bersih dari empat nafsu maka manusia akan mendapatkan kemakmuran.

Anyaman yang terdapat dalam ketupat memiliki makna mendalam yaitu sebagai lambang dari dosa manusia sedangkan santan seirama dengan kata ngapunten dalam Bahasa Jawa yang bearti memohon maaf.

0 Komentar