BANDUNG, Cianjur.jabarekspres.com – Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung BMKG, Teguh Rahayu meyampaikan peringatan dini gelombang tinggi (PDGT) di perairan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan Jawa Barat pada Sabtu, 1 Februari 2025.
Dalam surat resmi yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi Kelas 1 Maritim Tanjung Priok nomor ME.01.02/PDGT/01/KTJP/II/BMKG-2025 tersebut, potesi gelombang tinggi diperkirakan terjadi mulai 2 hingga Februari 2025.
Pola angin di wilayah DKI Jakarta dan Jabar bagian utara umumnya bergerak dari Barat-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 sampai 25 knot. Sedangkan di wilayah Jabar bagian selatan umumnya bergerak dari Barat-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 10 sampai 30 knot.
Baca Juga:Heboh 1 Dollar AS Sentuh Rp 8 Ribu, Ekonom: Google ErrorInpres 1/2025 Terbit, Bupati Cianjur Tekankan Kurangi Anggaran ATK, Kegiatan Seremonial dan Perjalanan Dinas
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Kepulauan Seribu, Subang, Indramayu, Cirebon, Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran yang juga dapat berkontribusi terhadap tinggi gelombang,” tulis Rahayu dalam rilis resminya.
Akibatnya, untuk perairan yang berada di wilayah utara, yakni Perairan Kepulauan Seribu, Bekasi-Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon, berpotensi terjadinya tinggi gelombang mulai 1,5 meter hingga 2,5 meter.
Sementara di bagian selatan, yakni Perairan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran, tinggi gelombang bisa mencapai 2,5 meter hingga 4 meter.
“Berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” katanya.
Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya mengatakan, pihaknya telah menyampaikan secara langsung PDGT tersebut pada Relawan Tangguh Bencana (Retana) yang ada di 3 kecamatan, yakni Cidaun, Sindangbarang, dan Agrabinta.
“Retana sudah bersiaga, khususnya di daerah pesisir. Kita sudah sampaikan juga pada para komunitas nelayan yang ada di perairan Cianjur Selatan. Karena menurut PDGT dari BMKG, tinggi ombak laut bisa mencapai 4 meter,” ungkapnya saat dikonfirmasi.
Dirinya pun meminta pada Retana, untuk turut mengawasi wilayah pantai rekreasi seperti di Pantai Cemara, Apra, dan lainnya, untuk mengantisipasi insiden yang tidak diharapkan.
“Jangan sampai ada wisatwan yang berenang. Untuk nelayan, hindari berlayar sampai ada pemberitahuan terbaru mengenai PDGT dari BMKG,” imbaunya.