JAKARTA,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Pemerintah Indonesia menargetkan mengirimkan 425 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada Tahun 2025.
Hal ini diungkapkan, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Pusat B-Universe untuk mensosialisasikan program pemerintah terkait pemanfaatan Pekerja Migran Indonesia secara optimal, Jumat 17 Januari 2025.
Karding menegaskan, target tersebut memerlukan upaya maksimal dengan tetap mengutamakan perlindungan bagi para pekerja.
Baca Juga:Sidang PHP Kada Cianjur 2024 Digelar Siang Ini, KPU Harap Eksepsi Diperhatikan MKJenazah Mr X Ditemukan Mengambang di Perairan Waduk Cirata Cianjur, Ini Ciri-cirinya
“Jadi kalau kita target tahun ini sekitar 425 ribu PMI, kalau cuma 267 ribu, kita butuh kerja keras untuk mencapai target ini. Kita sedang menyiapkan beberapa langkah untuk mencapai target ini, tentu dengan menjamin bahwa target ini yang paling utama dari semuanya adalah perlindungan harus kuat,” katanya.
Dia mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan rencana pengiriman PMI setidaknya ke 12 hingga 15 negara. Termasuk menjajaki peluang untuk memperluas pasar ke Eropa.
“Pak Prabowo berdasarkan rapat terbatas (ratas) minggu lalu menyampaikan ke kita agar supaya dibuka di Eropa karena banyak permintaan dari kepala-kepala negara di sana,” ujar Karding.
Lebih lanjut dirinya menekankan, bahwa perlindungan PMI menjadi prioritas utama. Sebelum diberangkatkan, PMI harus dipastikan memiliki kemampuan bahasa, keahlian yang relevan, serta kesiapan mental yang baik. Kolaborasi bilateral dengan negara tujuan juga diperlukan untuk memastikan hak-hak PMI terlindungi.
“Ke depan tentu yang utama adalah perlindungan. Bagaimana cara melindungi mereka? Kita harus memastikan mereka harus bisa berangkat dan pulang. Kita juga harus memastikan mereka memahami bahasa, memiliki skill, dan mental yang bagus. Kalau ini bisa dipastikan, maka tinggal nanti di luar negerinya ini adalah kerja sama bilateral yang harus kuat,” papar Karding.
Pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada kesejahteraan PMI, termasuk memastikan gaji yang layak serta jaminan kesehatan dan keselamatan kerja di negara tujuan.
“Menyangkut dua hal penting, pertama adalah soal gajinya harus bagus. Yang kedua adalah di negara sana ada perjuangan kesehatan ketenagakerjaan dan perlindungan jiwa,” kata Karding.
Baca Juga:Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 8 Penghargaan dalam Ajang Indonesia Green Awards 2025 Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin Sambut Positif Kenaikan Transaksi SPKLU PLN Periode Nataru 2024/2025
Selain itu, pemerintah akan memperkuat peran atase tenaga kerja dan perwakilan P3MI di negara-negara tujuan. Kehadiran mereka diharapkan dapat membantu PMI jika menghadapi permasalahan selama bekerja.