Setelah kabar penelitian oleh Ali Akbar dan ilmuan UI menyebutkan jika Gunung Padang dibangun sejak 10.000 SM atau lebih tua daripada Piramida Mesir pada 2012.
Ditambah lagi, Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara khusus menginjakkan kaki ke Gunung Padang pada Februari 2014 lalu.
Momen-momen itu yang disebut menjadikan Gunung Padang sebagai destinasi wisata edukasi wajib khususnya di Jawa Barat.
Baca Juga:Kantor Imigrasi Cianjur Gelar Layanan Paspor Simpatik di Januari 2025, Ini Tanggal dan TargetnyaKang Lepi Tegaskan Cianjur Selatan Butuh Perhatian Khusus
Dalam periode tersebut, lanjut Deni, kunjungan di situs purba itu bisa mencapai 6.000 orang sehari. Wajah Deni berseri mengingat tingginya kunjungan ribuan orang waktu itu.
“6.000 pengunjung berdasarkan catatan karcis yang terjual waktu itu. Belum termasuk yang datang lewat jalur tikus, seperti dari arah kampung yang ada di belakang Gunung Padang,” kata Deni.
Tapi, masa kelam imbas Covid-19 pun pernah dirasakan pengelola Gunung Padang. Mulai awal 2020 hingga akhir 2022, nyaris tidak ada siapapun yang datang ke Gunung Padang.
“Waktu Pemerintah Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Gunung Padang juga kena imbasnya,” jelasnya.
Peningkatan kembali kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan Nusantara (wisnus) baru terlihat awal 2023. Sejak saat itu, jumlah pengunjung mulai merangkak hingga 30 sampai 50 orang saat weekday dan bisa menyentuh 100 hingga 150 orang pada weekend. (Rikzan RA)