CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Pembangunan di Cianjur Selatan termasuk kategori tertinggal, baik dari segi penyediaan pendidikan, kesehatan, infrastruktur maupun ekonomi jika dibandingkan dengan wilayah Cianjur Utara dan Tengah.
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Lepi Ali Firmansyah dalam kegiatan Temu Tokoh dan Public Hearing di Aula Gedung PGRI Kecamatan Cibinong, Sabtu 11 Januari 2025.
Menurut pria yang akrab disapa Kang Lepi ini, dibutuhkan kebijakan yang berpihak secara nyata untuk mempercepat dan mengembangkan wilayah Cianjur Selatan.
Baca Juga:RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung Tambah Layanan Eksekutif BaruLangkah Cepat DKPP Jabar Atasi Kasus PMK yang Menyerang Hewan Ternak
“Saya akan mendorong, agar strategi percepatan pembangunan wilayah Cianjur Selatan menjadi prioritas dalam RPJMD 2025-2030 yang akan dibahas dalam beberapa waktu mendatang,” ungkapnya yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cianjur dalam keterangan tertulisnya, Minggu 12 Januari 2025.
Kang Lepi menegaskan, perhatian khusus untuk Cianjur Selatan sangat diperlukan dan itu harus tergambar dalam strategi pembangunan. Termasuk rencana alokasi sumber daya yang digunakan di wilayah Cianjur Selatan.
Ada beberapa hal yang harus menjadi prioritas dalam pembangunan di Cianjur Selatan. Pertama yakni memperluas akses pendidikan untuk semua masyarakat Cianjur Selatan.
“Akses pendidikan ini harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang baik, serta tenaga pengajar yang memadai,” katanya.
Kedua, tersedianya pusat pelayanan kesehatan yang merata dan bisa diakses semua masyarakat, disertai dengan ketersediaan tenaga medis terutama dokter. Ketiga, percepatan pembangunan infrastruktur wilayah, sebagai sarana distribusi dan lalu-lints barang dan jasa.
Prioritas lainnya yakni pengembangan ekonomi masyarakat yang bertumpu pada sektor pertanian melalui pola wisata alam (agro wisata) dan ekowisata, serta pengembangan industri yang menunjang aspek pertanian (agroindustri).
“Ini sebagai upaya mengoptimalkan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) dan menciptakan nilai tambah terhadap hasil-hasil pertanian,” ujar Kang Lepi.
Baca Juga:Ini Profil Dua Asisten Pelatih Baru Timnas IndonesiaMahasiswa Pecinta Alam, Komite Sub DAS Cikundul dan Bapperida Inisiasi Jaringan Konservasi Sungai di Cianjur
Prioritas kelima yakni membentuk kelembagaan keuangan mikro yang bisa diakses langsung oleh petani, nelayan dan pelaku UMKM.
“Semua ini harus diprioritaskan, agar tidak terjadi ketimpangan pembangunan antara wilayah Cianjur Selatan dengan Cianjur Utara dan Tengah,” kata Kang Lepi.(*)