CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyebutkan, pemerintah daerah akan menetapkan status transisi ke pemulihan setelah masa tanggap darurat bencana (TDB) berakhir pada 25 Desember 2024.
Hal tersebut diutarakan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya.
Diketahui, status TDB sudah berlangsung selama 3 tahap sejak bencana hidrometeorologi, baik itu banjir, longsor, dan pergerakan tanah yang terjadi di 18 kecamatan di Cianjur pada 4 Desember 2024 lalu.
Baca Juga:Dahlan Iskan Kagum PHR Punya 11 Ribu Lebih Sumur Minyak Aktif di Blok RokanDLH Cianjur Siapkan 120 Petugas dan Belasan Armada Tangani Sampah saat Nataru
“Kemungkinan besar setelah tanggal 25 Desember nanti, pemerintah akan menetapkan status transisi darurat ke pemulihan,” ungkap Asep saat dihubungi Cianjur Ekspres, Senin 23 Desember 2024.
Dengan berakhirnya TDB, maka bantuan pemerintah yang berasal dari dana biayatidak terduga (BTT) pun akan dihentikan.
“Penggunaan BTT pun berpedoman pada surat keputusan (SK) yang dikeluarkanBPBD. Sehingga beberapa dinas yang berwenang bisa mengajukan penggunaandana BTT berdasarkan SK tersebut,” kata Asep. Asep menyebutkan, selama status TDB berlaku, beberapa instansi seperti Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), dan BPBD sendiri telah menggunakan BTT sesuai dengan kewenangannya.
“Dinsos itu untuk dapur umum, Disperkim dan PUTR untuk perbaikan sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum yang rusak akibat bencana. BPBD sendiri menggunakan dana tersebut untuk biaya operasional penanggulangan bencana,” ungkap Asep.
Selain itu, BPBD juga menggunakan dana BTT untuk menyewa gedung PGRI Sukanagara sebagai posko lapangan pusat penerimaan bantuan juga gudang penyimpanan logistik untuk pengungsi.
“Tetapi, karena TDB segera berakhir, posko pun akan berpusat di kantor BPBDCianjur, Jalan Siliwangi. Sekarang di sana (Gedung PGRI Sukanagara) sedang tahap pengosongan,” ungkapnya.
Dirinya menaksir, BTT yang terpakai mencapai Rp1 miliar. Namun dana tersebut digunakan di beberapa instansi, sehingga belum mengetahui pasti jumlah tepatnya.(Rikzan)