Tahap I, Pemkab Cianjur Usulkan Perbaikan 297 Rumah yang Rusak Akibat Bencana Alam ke BNPB

Budhi
Asda II, Budhi Rahayu Toyib.(dok/cianjur ekspres)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, mengusulkan sebanyak 297 unit rumah yang rusak berat akibat terdampak bencana alam tanah longsor dan pergerakan tanah di Kecamatan Takokak dan Kadupandak untuk mendapatkan bantuan dana perbaikan rumah serta dana tunggu hunian ke Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Bupati Cianjur, Herman Suherman pun telah menetapkannya melalui Surat Keputusan (SK) Nomor:300.2/KEP.423/DISPERKIM/2024 Tentang Daftar Rumah Rusak Dampak Bencana Alam Tanah Longsor dan Pergerakan Tanah Tahap I di Kabupaten Cianjur Tertanggal 9 Desember 2024.

Berdasarkan SK Bupati Cianjur tersebut, sebanyak 297 unit rumah tersebut yakni 187 unit rumah di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, serta 110 unit rumah di Desa Wargasari dan Sukaraja, Kecamatan Kadupandak.

Baca Juga:PLN UID Jabar Gelar Apel Siaga, Pastikan Keandalan Pasokan Listrik di Jawa Barat Selama NataruPLN Dukung Stimulus Ekonomi dari Pemerintah, 97 Persen Pelanggan Rumah Tangga Peroleh Diskon Setengah Harga

Asisten Daerah (Asda) II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Cianjur, Budhi Rahayu Toyib, mengatakan, sebanyak 297 unit rumah dan penghuninya tersebut diusulkan untuk menerima dana perbaikan dan dana tunggu hunian.

“Besaranya Rp60 juta untuk dana perbaikan, dan Rp500 ribu per bulan selama enam bulan untuk dana tunggu hunian,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Rabu 18 Desember 2024.

Dia mengungkapkan, warga yang menghuni 297 unit rumah di tiga desa dan dua kecamatan tersebut harus pindah semua karena berdasarkan hasil penelitian Badan Geologi lokasinya sudah tidak memungkinkan untuk dihuni karena dikhawatirkan terjadi pergerakan tanah kembali.

“Pemda sedang menyiapkan lahan relokasinya, karena waktu kedatangan Kepala BNPB menyatakan bahwa pemda yang menyiapkan lahannya, nanti BNPB menyediakan dana perbaikannya,” kata Budhi.

“Disamping itu, BNPB juga menyiapkan dana tunggu hunian selama rumah belum dibangun,” sambungnya.

Lebih lanjut Budhi mengatakan, saat ini penghuni 297 rumah tersebut ada yang menetap di tenda darurat dan rumah saudaranya.

“Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Cianjur sekarang diminta untuk segera mendata lagi yang sisanya bangunan-bangunan terkena bencana. Termasuk juga bangunan instansi pemerintah, desa, sekolah, puskesmas yang terkena bencana,” pungkasnya.

0 Komentar