CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Pendistribusian logistik bagi korban bencana pergerakan tanah di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, terhambat akses jalan yang rusak.
Jalan Cisampih di Desa Sukagalih merupakan akses satu-satunya menuju wilayah Desa Waringinsari dan kini kondisinya rusak akibat pergerakan tanah.
Kepala Desa Waringinsari, Nadir Muharam Abdurahman, mengatakan, akses jalan yang merupakan akses satu-satunya menuju Desa Waringinsari itu masih rusak, sehingga logistik ke desanya selalu terlewatkan.
Baca Juga:PMI Distribusikan Bantuan Logistik ke 13 Kecamatan Terdampak Bencana di Cianjur SelatanRSUD Al-Ihsan Provinsi Jabar Wisuda 40 Peserta Didik Sekolah Diabetes
“Sementara di lapangan warga yang terkena dampak terus bertambah. Mohon sekali kepada pemerintah daerah agar Jalan Cisampih di Desa Sukagalih yang sudah dilebarkan diperbaiki pakai alat berat agar segera dikasih barangkal, sesuai janji pak bupati kemarin ketika datang ke Desa Sukagalih mengecek jalan tersebut,” katanya kepada Cianjur Ekspres, saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Minggu 15 Desember 2024.
Nadir mengungkapkan, saat kunjungan, Bupati Cianjur, Herman Suherman berjanji dalam waktu tiga hari akses jalan tersebut akan segera diperbaiki oleh PUPR.
“Pak Bupati berjanji dalam waktu tiga hari jalan tersebut sama PUPR akan saer barangkal, tapi buktinya sampai hari ini sudah tujuh hari belum juga beres. Kami berharap supaya akses ke desa kami bisa lancar untuk mempermudah masuknya logistik,” katanya.
“Karena kami sangat membutuhkan logistik supaya lancar. Banyak bantuan yang tidak sampai ke desa kami karena akses jalan yang terputus. Dalam jangka seminggu ini logistik yang masuk hanya mungkin tiga kali. Kemarin ada logistik masuk bantuan dari Polres Cianjur, Alhamdulillah saya ucapkan terimakasih,” sambung Nadir.
Nadir mengungkapkan, untuk logistik, pihaknya terpaksa harus mengambil di Kecamatan Takokak yang jaraknya cukup jauh menempuh waktu lebih kurang 2,5 jam, atau harus mengambil dari Kecamatan Kadupandak.
“Sementara jalan masih seperti itu, jadi kita pusing dengan jalan yang belum diperbaiki. Kemarin pas kunjungan Bupati berjanji mau di urug oleh PUPR tiga hari beres, akhirnya warga dan para pengusaha tidak mau iuran karena akan dibangun oleh bupati,” katanya.
“Sementara ditunggu-tunggu sampai sekarang sudah tujuh hari masih belum juga diperbaiki, akhirnya warga para pengusaha iuran untuk beli barangkal,” tambah Nadir.