CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Bencana alam pergerakan tanah kembali terjadi di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Pergerakan tanah kali ini melanda sejumlah kampung. Bahkan sejumlah warga yang sebelumnya meninggalkan tenda pengungsian di beberapa titik di Kampung Cibuluh dan Kampung Bojong, kembali mendirikan tenda secara mandiri yang lokasinya tak jauh dari rumah mereka.
Kepala Desa Waringinsari, Nadir Muharam Abdurahman, mengatakan, pergerakan tanah susulan kembali terjadi di desanya akibat dari intensitas hujan yang terus menerus terjadi di wilayahnya.
Baca Juga:RSUD Al-Ihsan Provinsi Jabar Wisuda 40 Peserta Didik Sekolah DiabetesSekda Jabar Herman Suryatman Ajak Akademisi Bersumbangsih untuk Indonesia Emas 2045
“Pergerakan tanah susulan kembali terjadi di desa kami, bahkan sejumlah rumah yang sebelumnya kategori rusak ringan menjadi rusak berat,” katanya kepada Cianjur Ekspres, saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Minggu 15 Desember 2024.
Nadir mengungkapkan, sebelumnya sejumlah warga yang mengungsi di tenda yang disiapkan pihak desa mulai meninggalkan tenda pengungsian. Namun, setelah adanya pergerakan tanah susulan, sejumlah warga memilih mendirikan tenda secara mandiri.
“Saat ini warga memilih mendirikan tenda mandiri yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya. Karena mereka juga khawatir jika berdiam di rumah, apalagi saat ini hujan terus terusan, kawahir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga mereka mendirikan tenda mandiri,” katanya.
Nadir menambahkan, saat ini warga korban pergerakan tanah membutuhkan logistik dan terpal. Sebab, saat ini logistik jarang masuk ke Desa Waringinsari akibat akses jalan menuju Desa Waringinsari terputus.
“Yang paling dibutuhkan warga saat ini yaitu logistik berupa makanan dan terpal. Karena logistik sudah masuk ke desa kami akibat akses jalan terputus,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Cianjur Ekspres, akibat dampak bencana pergeseran tanah di Desa Waringinsari, sebanyak 204 rumah rusak, dengan rincian sebanyak 17 rumah rusak berat, 17 rumah rusak sedang, dan 52 rumah rusak ringan dan sisanya terdampak.
Untuk total pengungsi saat ini ada sebanyak 162 jiwa. Selain itu, sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum jiga ikut terdampak diantaranya 3 mesjid Jami rusak parah, 1 mushola, 1 Madrasah Diniyah, 1 titik jalan protokol, 8 titik jalan kedusunan, 3 titik saluran air, 1 unit jembatan.