CIANJUR,cianjur.jabarekspres.com – Antisipasi terjadinya kerusakan jalan saat memasuki musim hujan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Cianjur wilayah Kecamatan Cibeber dan Campaka terjunkan tim untuk membuat slempangan atau pembuangan air dipinggir jalan.
Selain untuk menghindari terjadinya genangan air di jalan, adanya saluran pembuangan air tersebut diharapkan bisa membuat kondisi jalan tidak mudah rusak.
Kepala UPTD Pemeliharaan Jalan Wilayah 7 Dinas PUTR Kabupaten Cianjur, Haris Setiawan, mengungkapkan wilayah kerjanya memiliki jalan kabupaten sepanjang 117 kilometer yang membentang di wilayah Kecamatan Cibeber dan Campaka. Kondisi jalan kabupaten tersebut saat ini masuk dalam kategori mantap.
Baca Juga:Jembatan Penghubung Desa Sukamanah Cugenang Terancam AmbrukPemdes Sukamanah Sabet Penghargaan Inovatif Kesehatan di HKN 2024
“Tentu kondisi seperti ini kalau jalannya sudah mantap perlu perawatan. Tidak bisa kalau setelah jalan dibangun lalu tinggal memanfaatkan tanpa ada perawatan. Perawatan itu sifatnya harus,” kata Haris saat dihubungi Cianjur Ekspres, Rabu (13/11/2024).
Haris menyebut perawatan jalan yang saat ini tengah dilakukan selain memperbaiki kerusakan-kerusakan yang berskala kecil juga melakukan pembuatan slempangan atau pembuatan saluran air disisi jalan.
“Apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan, keberadaan slempangan jalan itu sangat dibutuhkan untuk pembuangan air yang membuat jalan tergenang. Karena kalau dibiarkan jalan tergenang akan membuat semakin cepat terjadinya kerusakan jalan,” katanya.
Untuk melaksanakan perawatan jalan kabupaten di wilayah Kecamatan Cibeber dan Campaka, pihaknya menerjunkan tim sebanyak 14 orang yang semuanya merupakan pegawai.
“Kita memaksimalkan pekerja yang ada, memang kalau dilihat jumlah masih kurang ideal jika melihat panjang jalan kabupaten yang mencapai 117 kilometer yang harus kita tangani. Tapi kita tetap bekerja keras memaksimalkan yang ada. Termasuk jika musim hujan terjadi, banyak tenaga kita yang harus turun ke jalan memantau jika perlu penanganan,” jelasnya.
Menut Haris, perawatan jalan sebenarnya bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja, tapi penerima manfaat juga berkewajiban untuk merawatnya. “Kalau hanya mengandalkan dari kami selaku pemerintah tidak mungkin akan bisa berjalan dengan baik, perlu partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk membantunya. Jangan sampai ada kejadian didepan rumah gorong-gorongnya tersumbat dan airnya ke jalan dibiarkan,” tegasnya.