CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama IPB University mengadakan Bootcamp Santripreneur Baznas Kompetisi 2024 bertema ‘Optimalisasi Peran Santri dalam Kewirausahaan Pertanian’ di Villa Darunnajah Taman Bunga Cipanas, Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi pada Rabu, 6 November 2024.
Deputi II BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, M Imdadun Rahmat mengatakan, 50 santri dari 48 pesantren di Indonesia akan mengikuti pelatihan yang diberikan Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University selama 10 hari ke depan.
“Dari 50 santriwan dan santriwati yang hadir, 24 diantaranya ada di bidang pertanian, 17 orang di bidang peternakan, dan 9 peserta lainnya bidang perikanan,” kata Imdadun Rahmat saat ditemui.
Baca Juga:Adiknya Ditetapkan Tersangka, Herman: Itu Risiko Sendiri, Ini jadi ContohDiduga jadi Pengedar OKT, Mantan Punggawa Timnas U-23 Ditangkap Polres Cianjur
Dia mengatakan, para santri tersebut merupakan perintis bisnis kecil, sehingga BAZNAS RI berinisiatif untuk memberikan dukungan baik itu ilmu dan modal bagi mereka yang dianggap laik.
“Kita beri kesempatan pada satripreneur. Dari 50 satri ini, PSP3 IPB University akan menyeleksi 10 orang, lalu diseleksi lagi jadi 3 pemenang. Juara pertama akan mendapatkan modal Rp20 juta, kedua Rp17,5 juta, dan ketiga Rp15 juta. Dana dari BAZNAS,” ungkapnya.
Sejak 2022, lanjutnya, BAZNAS RI telah mencetak 890 Satripreneur yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dia juga mengatakan, Satripreneur yang dicetak BAZNAS RI bisa jadi bagian dari pemasok bahan pangan untuk program Makan Siang Bergizi Gratis besutan Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Di awal, BAZNAS RI sudah mengeluarkan statmen bahwa jaringan gerakan zakat akan menjadi bagian dari penyedian program Makan Siang Bergizi Gratis. Sehingga ratusan dampingan kita, terutama yang bergerak di bidang ekonomi pedesaan itu bisa dilibatkan dalam penyediaan bahan program tersebut,” ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala PSP3 IPB University, Jaenal Effendi mengatakan, selama pelatihan di bootcamp, para santri tersebut akan membuat business plan atau rencana bisnisnya untuk dikompetisikan.
“Setelahnya kita lihat dari beberapa aspek. Pertama, business plan terukur dengan modal dan keuntungan yang didapatkan. Lalu menguji 9 kriteria bisnis model canvasnya. Yang paling siap akan lolos seleksi 3 besar,” jelas Jaenal.
Baca Juga:Sidang Kedua Dugaan Tindak Pidana Pemilu di PN Cianjur Molor Berjam-jamDebat Kandidat Kedua di Cipanas, Bertema Memperkokoh Nasionalisme dan Pengembangan Potensi Daerah
Dia juga menyebut jika para satripreneur diharapkan menjadi bagian dari rencana besar Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan.