Kyai dan Ajengan di Cibinong Doakan Herman Terpilih Jadi Bupati Cianjur Lagi

herman suherman
Calon Bupati Cianjur nomor urut satu Herman Suherman saat kampanye di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur.(istimewa)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Puluhan kyai, ulama, dan ajengan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, mendoakan agar Calon Bupati Cianjur nomor urut satu Herman Suherman terpilih kembali menjadi Bupati Cianjur pada Pilkada Cianjur 2024.

“Saya selaku Koordinator Forum Komunikasi Guru Ngaji (FKGN) di Desa Hamerang, Cibinong didampingi Ketua MUI dan didukung oleh seluruh guru ngaji sudah menerima hasil kinerja Bapak Bupati. Semoga ke depannya atas doa kita semua, semoga menjadi rezeki Bapak Herman lagi, terpilih menjadi Bupati Cianjur kembali,” kata M. Mubarok salah satu ustad di Kecamatan Cibinong, Senin 14 Oktober 2024.

Mumuh, sapaan akrab M.Mubarok, menjelaskan dalam waktu tiga tahun masa pemerintahan Herman, kebijakan demi kebijakan yang dibuat telah dirasakan langsung oleh masyarakat. Salah satunya adalah pembangunan jembatan.

Baca Juga:RCEO BRI Regional Office Bandung Salurkan Beasiswa untuk 50 Siswa di Kabupaten Ciamis dan KuninganSemangat Kolaborasi PLN Icon Plus Rayakan Hari Jadi ke-24

“Pada saat peresmian jembatan itu saya yang menerimanya. Dulu banyak warga yang terhambat bahkan anak-anak yang mau sekolah pun terhambat. Namun Alhamdulillah sekarang sudah lancar, bisa dilintasi oleh masyarakat baik pedagang, siswa, Bapak dan Ibu juga bisa menikmati kinerja Bapak Herman,” jelasnya.

Mumuh menegaskan pihaknya bertekad memperjuangkan agar Herman terpilih lagi. Ia bersama dengan ulama dan guru ngaji di wilayahnya akan mensosialisasikan keberhasilan kinerja Herman.

“InsyaAllah seluruh guru ngaji kira-kira ada 48 orang akan saya kerahkan untuk mendukung Bapak,” katanya.

Sementara itu, Calon Bupati Cianjur nomor urut satu, Herman Suherman, mengaku senang dan berterima kasih kepada para kyai, ulama, dan ajengan yang telah mendoakannya. Dia mengatakan bahwa kyai, ulama, dan ajengan memiliki peran vital dalam kehidupan bermasyarakat.

“Coba bayangkan kalau di kampung tidak ada kyai atau ajengan, mau bagaimana? Karena mereka lah kita dituntun untuk beribadah, diluruskan (jalannya). Sudah saatnya mereka diapresiasi oleh pemerintah,” katanya.(*)

0 Komentar