Bantuan Mebeler Tak Kunjung Datang, Ratusan Siswa SDN Suryasari Bertahan Belajar Tanpa Alas

Belajar tanpa alas
BELAJAR: Sejumlah siswa SDN Suryasari di Kampung Cikaret Girang, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur mengikuti kegiatan belajar mengajar di lantai tanpa alas. Kondisi ini sudah berlangsung sejak Desember 2023.(Foto: Bisri Mustofa/CIANJUR EKSPRES)--
0 Komentar

CIANJUR,CIANJURJABAREKSPRES.COM – Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Suryasari, Kampung Cikaret Girang, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja dan kursi. Mereka belajar sambil ngampar dilantai tanpa alas kaki.

Kepala SDN Suryasari, Budi Rahmat Abdurahman didamping guru kelas Gina Fauziyah mengakui kegiatan belajar dilantai tanpa alas sudah berlangsung sejak Desember 2023 hingga sekarang. Kondisi tersebut dilakukan karena terpaksa akibatnya belum memiliki mebeler.

“Kondisi KBM ini memang sudah lumayan lama, sejak bangunan kelasnya selesai diperbaiki pada Desember 2023 silam. Tadinya belajar di musala dengan sistem bergantian. Begitu selesai pembangunan, kita pindahkan belajarnya, tapi yaitu masih harus ngampar, karena belum adanya mebeler meja dan kursi,” kata Budi saat dihubungiCianjur Ekspres, Selasa 1 Oktober 2024.

Baca Juga:Program KB Jangka Pendek Lebih DiminatiBBKT ke- 64, Puluhan Anak Nangis di Khitan Massal

Diakuinya, semenjak belajar ngampar tanpa alas, para siswa sering mengeluh merasa pegal-pegal dan kesemutan. “Kalau secara umum memang tidak ada keluhan hingga sakit misalnya. Mereka (siswa, red) hanya sering merasa pegal-pegal dan kesemutan. Itu masih sebatas wajar, karena belajarnya sambil duduk dilantai,” katanya.

Dengan kondisi yang ada, proses KBM masih tetap berlangsung seperti biasa. Tanpa ada hambatan yang berarti. Hanya faktor kenyamanan yang tidak didapat oleh para siswa.

“Kalau KBM seperti biasa, kita berusaha semaksimal mungkin. Masuk kelas seperti biasa, begitu juga pulangnya. Tidak ada hambatan, hanya mungkin faktor kenyamanan yang belum didapat para siswa,” jelasnya.

Saat ini kata Budi, baru memiliki meja kursi untuk siswa kelas I. Itupun berasal dari inisiatifnya untuk menganggarkan dari Bantuan Operasional Sekolash (BOS). “Kita ihtiar saja, nyicil belanja dari dana BOS. Kemapuannya baru untuk kelas I, Insya Allah secara bertahap,” tegasnya.

Dia juga mengaku sudah berupaya untuk mengajukan bantuan melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan dari CSR (corporate social responsiveness). Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda turunya bantuan tersebut.

“Bantuan dari pemerintah belum turun, baru ada kabar list sudah masuk prioritas, mungkin tahun ini atau tahun depan. Untuk pengajuan ke pihak luar pemerintah juga belum ada kabar. Semoga saja segera ada bantuan untuk mebeler meja kursinya,” tegas Budi.

0 Komentar