Padahal, masih kata dia, jika dilihat yang punya acara adalah KPU Kabupaten Cianjur. Namun, Hendra mempertanyakan mengapa jasa penerjemah bahasa isyarat itu tidak di sediakan oleh KPU, ini malah pasangan calon yang bawa sendiri.
“Kalau urat malu komisioner KPU Kabupaten Cianjur belum putus, dengan kejadian ini harusnya KPU Cianjur malu dan gentle meminta maaf kepada masyarakat Cianjur,” katanya.
“Ini jangan dianggap remeh oleh komisioner KPU khususnya oleh divisi sosialisasi, jangan sampai terulang kembali kemudian hari. Kan anggaran Hibah untuk Pemilu itu luar biasa besar, masa sih gak bisa menganggarkan untuk jasa penerjemah bahasa isyarat,” pungkasnya.