CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Pilkada Cianjur 2024 mulai hangat setelah sejumlah kader DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur diduga ‘membelot’ dengan mendatangi posko pemenangan pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Wahyu-Ramzi di Jalan Prof Moch Yamin, Selasa 24 September 2024.
Meskipun diketahui, Partai Demokrat telah menjadi satu dari lima partai Koalisi BHSI yang mengusung paslon incumbent nomor urut 1 yakni Herman Suherman-M Solih.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Cianjur, Hadi Sutrisno mengaku dia dan beberapa pengurus PAC hingga ranting memutuskan untuk ‘mengalihkan’ dukungan pada paslon Wahyu-Ramzi karena dianggap pilihan dari Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto.
Baca Juga:Jadi Lahan Parkir Dadakan, Warga Perumahan Relokasi GBK Dapat 'Berkah' dari Tiap Acara di KPU CianjurHerman Tak Target Nomor Urut, Ibang Ingin Nomor 2, Bagaimana Paslon Lain?
“Kita linear dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai dari pusat hingga pada Pilgub Jabar, di mana Kang Dedi Mulyadi (KDM) juga diusung KIM.
Selain itu, dirinya juga mengutarakan rasa kecewanya pada Ketua DPC Partai Demokrat Cianjur, Lilis Boy yang dianggap memecah belah kader.
“Sehingga tidak ada kesolidan dan kekompakan dalam memenangkan dan memajukan partai. Kita sangat prihatin satu kursi ke DPR RI dan DPRD Provinsi Jawa Barat hilang, dan juga perolehan suara Partai Demokrat berkurang,” ungkapnya.
Hadi menyebut, pada 2019 pihaknya bisa memperoleh 106 ribu suara, sedangkan di 2024 hanya 95 ribu. Meskipun masih mempertahankan lima kursi di DPRD kabupaten Cianjur.
Dia juga mengklaim, 50 persen suara Partai Demokrat akan memenangkan paslon Wahyu-Ramzi. “Dukungannya dari para pengurus DPC, PAC, ranting hingga kader-kader,” kata dia.
Dia memastikan dirinya tak takut dengan sanksi yang akan diterima dari Partai Demokrat perihal ‘pembelotan’ yang dia lakukan.
“Kita sudah siap dengan sanksi apapun, yang jelas niat kita ingin membesarkan Partai Demokrat di Cianjur dengan memenangkan Wahyu-Ramzi,” kata dia.
Baca Juga:KIPP Jabar: Nomor Urut Itu 'Penting Tidak Penting'Ada 9.084 Pemilih Baru di Pilkada Cianjur 2024
Calon Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian pun menganggap jika datangnya rombongan kader partai lain bukan hanya bentuk pergerakan politik melainkan juga perwakilan suara masyarakat.
“Mungkin di Cianjur sudah muak dengan apa yang terjadi hingga saat ini. Dengan adanya paksaan-paksaan, ancaman, dan intimidasi yang membuat mereka tidak nyaman,” jelasnya.
Dia mengatakan datangnya kader dari luar partai pendukung merupakan kejutan.