CIANJUR, Cianjur,jabarekspres.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur membantah tindakan tebang pilih dengan hanya memeriksa dan menindak dua klinik yakni Klinik Nova dan Klinik Citra Harapan Bunda (CHB). Pasalnya, selama beberapa bulan terakhir pihaknya sudah memeriksa 11 klinik yang ada di Cianjur.
Diketahui, Klinik Nova adalah milik dr Mohammad Wahyu Ferdian, dan Klinik CHB adalah milik dr Neneng Efa Fatimah. Keduanya merupakan kontestan dalam Pilkada Serentak 2024 di Cianjur.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap klinik kesehatan merupakan hal yang rutin dilakukan. Kegiatan yang disambangi pun bukan hanya Klinik Nova dan CHB saja.
Baca Juga:Tangkap Tersangka Pengedar Sabu di Sukaresmi, Kasat Narkoba: Hasilnya Dipakai Main JudolSatu Unit 'Gajah' Terjungkal Saat Memadamkan Kebakaran di Cikalongkulon
“Kegiatan rutin sejak 20 Agustus 2024 lalu, lagian yang kami monev bukan hanya dua klinik itu saja, tetapi ada 11 klinik lainnya,” kata dia kepada wartawan pada Kamis, 12 September 2024.
Yusman mengungkapkan, dari hasil monev sediri ada dua klinik rawat jalan yang ditutup karena tidak memenuhi perizinan sesuai dengan peraturan. Namun, Yusman enggan menyebutkan kedua klinik yang ditutup itu.
“Ada dua klinik yang kita tutup, tapi tidak etis jika disebutkan nama kliniknya. Kalaupun semua klinik yang kita monev itu bisa memperbaiki kekurangan perizinan, dipastikan tidak akan ada penyegelan atau penutupan,” katanya.
“Jadi monev yang kita lakukan tidak ada kaitan sama pilkada atau dipolitisasi. Semuanya dilakukan demi masyarakat yang akan mendapat pelayanan kesehatan di tempat yang sesuai dengan regulasi,” ungkap Yusman.
Sebelumnya diberitakan, Klinik Nova dan Klinik CHB diberikan surat peringatan pertama (SP1) dan penyegelan oleh Satpol-PP Kabupaten Cianjur, pada Senin, 9 September 2024 lalu.