Ribuan Kelas Rusak, Cianjur Kekurangan 1.100 RKB untuk Sekolah Dasar

Kabar Baik! Disdikpora Cianjur Luncurkan Program Sekolah Gratis
Disdikpora Cianjur berencana meluncurkan program sekolah gratis untuk menekan angka putus sekolah yang masih tinggi.
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, mencatat masih kekurangan sebanyak 1.100 ruang kelas baru (RKB) di tingkat sekolah dasar (SD). Hal ini diakibatkan meningkatnya jumlah rombongan belajar (rombel).

“Sekarang ada kurang lebih 250 ribu siswa SD baik negeri dan swasta di Kabupaten Cianjur. Naik 20 persen dari tahun sebelumnya. Hal itu yang membuat sekolah-sekolah kekurangan kelas,” ungkap Kepala Bidang Sekolah Dasar Disdikpora Kabupaten Cianjur, Arifin, Senin 9 September 2024.

Seperti yang terjadi di SDN Sukaluyu 1, di mana sekolah akhirnya memanfaatkan bekas kantor untuk ruang belajar murid kelas II.

Baca Juga:MTQ XXX/2024 Nasional, Herman Suryatman: Datang Awal ke Venue Pertandingan Kunci SuksesDavid da Silva Bakal Absen Saat Persib Lawan PSM Makassar

“Yang viral kemarin itu bukan ruang kelas karena ukurannya 7×6 meter peruntukan kantor. Ruang kelas untuk belajar itu standarnya 7×8 meter,” jelasnya.

Biasanya, kelas I dan II menggunakan kelas yang sama atau paralel, namun dengan jam yang berbeda. Kelas I masuk kelas dari pukul 07.30 sampai 10.00 WIB, lalu dilanjutkan kelas II.

“Mungkin karena mau sekolah mereka belajar serentak, sehingga mereka memanfaatkan bekas kantor,” kata Arifin.

Dia menjelaskan, di Cianjur, hanya ada 87 lokal yang dikelola dengan anggaran dana alokasi umum (DAU). Rata-rata, satu lokal dibangun dengan anggaran kurang lebih Rp100 juta.

“Tapi banyak juga sekolah yang mendapatkan bantuan dari corporate social responsibility (CSR), seperti sekolah di Cibeber yang dibangun dua lokal oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), dan di SD lain,” kata dia.

Sementara, Kementerian PUPR juga merencanakan pembangunan kelas untuk 32 SD di Cianjur. “SDN Sukaluyu 1 termasuk penerima bantuan dari Kementerian PUPR,” tandasnya.

Kepala Sekolah Ibu Jenab 1 Cianjur, Ihat Solihat mengungkapkan, saat ini pihaknya mengakui masih membutuhkan tiga RKB untuk kegiatan belajar mengajar. Karena ruang kelas yang tersedia tidak menampung jumlah rombel yang ada.

Baca Juga:Rumah Sakit Edelweiss Akui dan Rasakan Birokrasi di Pemkab Cianjur Sudah BertransformasiEminence Run 2024 Mix Trail 8km, Kolaborasi Le Eminence Hotel Convention & Resort dan Disbudpar Cianjur

“Saat ini kita memiliki 17 rombel, sementara ruang kelas yang ada baru 14 kelas. Kita masih membutuhkan 3 ruang kelas lagi untuk kegiatan belajar mengajar,” kata Ihat saat dihubungi terpisah.

Untuk menyiasati agar kegiatan belajar mengajar tidak terganggu dan berjalan efektif, maka diberlakukan sif khusus untuk rombel kelas dua dengan kelas satu.

0 Komentar