Kepala KCD Pendidikan Sebut Kekerasan Terhadap Siswa di Smanda Bukan yang Pertama Kalinya

Dugaan kekerasan
Tangkapan layar video viral yang memperlihatkan detik-detik oknum guru diduga melakukan tindak kekerasan pada siswa di SMAN 2 Cianjur, Kamis 5 September 2024
0 Komentar

CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V Jawa Barat (Jabar) menyebut dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru pada siswa di SMAN 2 (Smanda) Cianjur bukan kasus yang pertama kalinya.

Kepala KCD Pendidikan Wilayah V Jabar, Nonong Winarni mengatakan, sebelum dirinya menjabat sebagai kepala cabang dinas, oknum guru matematika berinisial G tersebut juga pernah melakukan kasus serupa.

“Sudah beberapa kali, infonya begitu. Jadi, katanya sebelum saya menjabat, yang bersangkutan pernah di-BAP kasus yang sama. Saat dicek, BAP-nya ada. Kemudian di Disdik Jabar juga sudah di BAP,” kata Nonong saat dihubungi Cianjur Ekspres, Kamis 5 September 2024.

Baca Juga:Viral! Oknum Guru Smanda Cianjur Diduga Lakukan Kekerasan Terhadap Siswa, Ini KronologisnyaJanuari Hingga Agustus 2024, Cianjur Dilanda 109 Kali Kebakaran

Nonong melanjutkan, akibat insiden itu, akhirnya pada saat itu G disarankan untuk mengajar di kelas kelas yang cenderung tidak bermasalah.

“Pada saat itu disarankan untuk mengajar di kelas yang siswanya cenderung tenang, supaya emosi ibunya tidak terpancing,” kata Nonong.

Menurutnya, secara psikologis kemungkinan oknum guru tersebut sedikit temperamen, bahkan dulunya dikabarkan sempat dioperasi di bagian kepala.

“Saya tidak bisa menyimpulkan bahwa beliau sakit. Kami juga tidak punya kewenangan untuk menindaki apalagi memberhentikan, hanya menyampaikan laporan ke pihak terkait berdasarkan hasil pemeriksaan,” katanya.

Nonong pun menegaskan akan secepatnya memproses kasus tersebut. Bahkan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Disdik Jabar.

“Kami akan secepatnya memproses, sudah komunikasi juga dengan sekolah dan Disdik Jabar. Saya juga akan melihat BAP yang dilakukan KCD, Disdik dan lain-lain. Sedangkan keputusan soal sanksi itu urusan Badan Kepegawaian Daerah (BKD),” kata dia.

Sebelumnya, seorang guru matematika berinisial G di SMAN 2 Cianjur (Smanda) diduga melakukan aksi kekerasan terhadap siswa saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung di kelas X, Kamis 5 September 2024 sore.

Baca Juga:Terdampak Bencana Kekeringan, 23 Desa di Cianjur Usulkan Pembuatan Sumur BorBPBD Cianjur Prediksi Musim Kemarau Segera Berakhir

Aksinya itu pun sempat direkam oleh siswa lain dan akhirnya viral di media sosial (medsos).

0 Komentar