SCM Summit 2024: Solusi Tepat untuk Tingkatkan Nilai Lokal dalam Industri Hulu Migas

SCM Summit
Salah satu sesi diskusi pada pelaksanaan Supply Chain & National Capacity Summit (SCM Summit) 2024 di Balai Sidang Jakarta (JCC), Jakarta. ANTARA/HO-SKK Migas
0 Komentar

cianjur.jabarekspres.com, ANT – Pelaksanaan SCM Summit 2024 telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan nilai tambah bagi seluruh aspek industri hulu migas.

“Kami mengucapkan terima kasih ke seluruh KKKS (kontraktor kontrak kerja sama) dan penyedia barang jasa yang telah berpartisipasi dalam acara ini,” kata Deputi Dukungan Bisnis Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Satwiko dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

“Mudah-mudahan kita semua dapat mengambil manfaat untuk tata kelola SCM dan meningkatkan efektivitas, efisiensi serta memberikan nilai tambah bagi industri hulu migas secara keseluruhan,” tambah dia.

Baca Juga:DJP Tak Toleransi KDRT, Pegawai Diduga Pelaku KDRT Diberi PembinaanPupuk Indonesia dan Relawan Bakti BUMN Kibarkan Bendera Merah Putih Sepanjang 1 Km

SCM Summit 2024 yang digelar di Balai Sidang Jakarta (JCC), Jakarta pada 14-16 Agustus tersebut sukses mempertemukan 9.694 peserta pemangku kepentingan industri hulu migas.

Selama tiga hari, kegiatan tersebut memfasilitasi berbagai sesi diskusi, panel, dan diskusi kelompok terarah (FGD) yang membahas isu-isu strategis pengelolaan rantai suplai hulu migas nasional.

Rudi mengungkapkan selama tiga hari kegiatan, SCM Summit 2024 melibatkan 28 KKKS dan 39 mitra, di mana 27 di antaranya membuka booth pameran. Di kegiatan tersebut juga terdapat booth Kapasitas Nasional, CIVD, CHSEMS, dan Kepabeanan sebagai bentuk pembinaan bagi para vendor untuk memahami dan berpartisipasi aktif dalam pengadaan industri hulu migas.

“Rangkaian Supply Chain & National Capacity Summit 2024 diisi penandatanganan beberapa nota kesepahaman (MoU) yang memperkuat kolaborasi dan mempersiapkan industri hulu migas menghadapi tantangan yang ada,” ujar Rudi.

Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan bahwa tantangan yang dihadapi industri hulu migas semakin kompleks, terutama dengan adanya sejumlah proyek strategis nasional hulu migas yang ditargetkan mulai produksi antara 2027 hingga 2030.

“Melalui penguatan rantai suplai yang efisien dan terintegrasi, SKK Migas berkepentingan memastikan bahwa proyek strategis hulu migas berjalan sesuai jadwal,” kata Dwi.

Selama tiga hari penyelenggaraan, kegiatan itu turut dihadiri sejumlah tamu VVIP, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

0 Komentar