cianjur.jabarekspres.com, ANT – Kemenperin mengambil langkah strategis dengan membuka kelas pendidikan industri baja pertama di SMK-SMTI Yogyakarta, bekerja sama dengan PT Krakatau Posco, untuk mencetak SDM kompeten di sektor industri baja.
Dalam upaya mewujudkan industri baja nasional yang semakin kuat, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan komitmen Kemenperin untuk menciptakan ekosistem industri yang inklusif.
“Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui pelaksanaan berbagai program dan kebijakan strategis untuk melindungi sekaligus mengembangkan industri baja nasional serta meningkatkan daya saing industrinya,” kata dia.
Baca Juga:Pemkab Cianjur Serahkan 14 Unit Perahu Baru untuk Nelayan di Pesisir SelatanPemkab Cianjur Sukses Realisasikan 77% Proyek Jalan Beton 1.000 Km
Ia menjelaskan kelas pendidikan itu, secara umum bertujuan untuk meningkat kontribusi industri logam dasar yang menunjukkan pertumbuhan tertinggi pada triwulan I 2024, yang mencapai 16,57 persen.
Sementara, ekspor produk baja meningkat 38,3 persen yang pada awalnya 3,81 juta ton menjadi 5,27 juta ton secara tahunan pada periode yang sama.
Lebih lanjut, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPVI) Kemenperin Wulan Aprilianti Permatasari menyampaikan keunggulan kelas industri baja ini yakni jaminan magang dan kesempatan bekerja di Krakatau Posco, sekaligus bisa mempelajari bahasa Korea untuk persiapan magang.
Wulan mengatakan untuk angkatan pertama, peserta kelas tersebut sebanyak 20 siswa yang telah lolos seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB).
“Prospek industri baja yang potensial di Indonesia membutuhkan SDM tenaga kerja ahli yang besar juga, maka Krakatau Posco menggandeng SMK Kemenperin, yaitu SMK-SMTI Yogyakarta dalam upaya mencetak SDM industri baja yang unggul melalui pembentukan kelas teknologi industri baja. Kelas ini merupakan kelas industri bidang teknologi baja pertama di Indonesia,” katanya.(antara)