Destinasi-destinasi yang sebelumnya sulit dijangkau kini menjadi lebih mudah diakses, menarik minat lebih banyak wisatawan untuk datang dan menikmati keindahan alam serta budaya lokal.
“Secara ekonomi, Bandara ini mendorong pertumbuhan sektor terkait lainnya seperti perhotelan, transportasi, dan kuliner,” ujar Andy.
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, permintaan akan akomodasi, transportasi lokal, dan layanan kuliner pun meningkat, menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.
Baca Juga:Nyoman Nuarta Ungkap Makna Filosofis di Balik Warna Gelap Istana Garuda IKNDi Bawah Komando Nyoman Nuarta, 44 Ahli Rancang Istana Garuda IKN
Peningkatan aktivitas ekonomi ini juga memberikan efek domino yang positif bagi usaha kecil dan menengah yang bergerak di sektor-sektor tersebut, sehingga kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.
“Sebelum adanya Bandara, masyarakat mengandalkan jalur laut yang cenderung memakan waktu lebih lama, biasanya mencapai 8-9 jam melalui kapal laut, sedangkan melalui jalur udara dapat ditempuh sekitar 1 jam perjalanan saja dengan pesawat udara,” tuturnya.
Gangguan cuaca buruk serta ombak tinggi tersebut menjadikan jalur udara sebagai alternatif bagi masyarakat dan wisatawan menuju Anambas dengan lebih cepat, selamat, aman, dan nyaman.
Dari sisi sosial, kehadiran Bandara memperkuat konektivitas antarwilayah, memudahkan mobilitas penduduk, serta mempercepat distribusi barang dan jasa.
Dengan konektivitas yang lebih baik, masyarakat di Kepulauan Anambas dapat lebih mudah mengakses berbagai layanan dan produk dari wilayah lain.