CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Warga di Kampung Selajambe RT 01/RW 03, Desa Selajambe, Kecamatan Sukaluyu bergotong-royong membeli dan memasang bendera Merah Putih sepanjang kurang lebih 200 meter.
Gang selebar 1,5 hingga dua meter itu, dibuat layaknya terowongan Bendera Merah Putih dengan bambu sebagai rangkanya. Tujuannya jelas, memeriahkan HUT RI ke-79.
Ketua RT 01, Eman Suherman (55) mengatakan, para warga juga beberapa donatur berhasil mengumpulkan kurang lebih Rp10 juta untuk modal membeli kain warna dan putih sepanjang 400 meter.
Baca Juga:4.000 Pelari Ramaikan QRIS Run X Roadshow Bus KPK, Bey Machmudin: Tasbihkan Bandung sebagai Kota RunnersCerita Rachel Rieva Bodori, Calon Paskibraka 2024 dari Papua Barat Daya, Akui Sempat Tak Percaya Diri
Warga memberikan dana seikhlasnya. Ada yang Rp20 ribu hingga Rp100 ribu. Paling banyak, lanjut Eman, dari para donatur yang memiliki usaha di sekitar lingkungannya.
“Uang tersebut kami belikan bendera Merah Putih di Bandung. Karena dibagi dua, jadinya bisa menutup 200 meter gang yang ada di RT ini. Dijahitnya pun oleh warga,” ujarnya saat ditemui, Minggu, 11 Agustus 2024.
Tak hanya kain, uang tersebut juga dibelikan rangka untuk bambu dan lampu hias berwarna-warni sebagai asesoris pemanis.
“Kalau malam, lampu hiasnya nyala dan menambah estetika. Listriknya dari rumah-rumah warga,” kata dia.
Butuh 11 lusin bilah bambu untuk dijadikan dudukan dari Bendera Merah Putih tersebut.
Torowongan Bendera Merah Putih itu baru kali pertama diadakan di ke-RT-annya. Idenya sendiri merupakan hasil musyawarah yang dilakukannya bersama warga.
“Saya tanya pada warga, apa yang harus dilakukan untuk menyambut 17 Agustusan. Lalu keluar ide tersebut. Selain ini, kita juga adakan lomba-lomba seperti pada umumnya,” jelasnya.
Baca Juga:Ribuan Peserta Ikuti 1st Someah Run di Kecamatan Cibeber Cianjur Bey Machmudin Apresiasi Inovasi TNI AD dalam Tangani Masalah Sampah di Sungai Citarum
Eman menyebutkan, 96 KK yang terdiri dari kurang lebih 300 jiwa, semuanya ikut andil untuk memasang Bendera Merah Putih. Mulai dari anak-anak hingga para sepuh.
“Mulai Sabtu sore warga gotong royong memasang bendera ini. Bahkan ada yang sampai tengah malam, diselingi dengan ngaliwet,” kata Eman.
Terowongan Bendera Merah Putih itu pun akan terus dipasang hingga akhir Agustus.
“Kita pertahankan sampai akhir Agustus ini, kalau ada yang miring-miring diterpa angin, mudah untuk diperbaiki karena rangka bambunya fleksibel,” jelasnya.
Eman bercita-cita, pemasangan trowongan Bendera Merah Putih itu bisa dilestarikan dan total panjangnya pun bertambah dari tahun ke tahun.