Siswi SMP di Sindangbarang Cianjur Diduga Jadi Korban Perundungan saat MPLS 

Perundungan
Ilustrasi perundungan.(pixabay)
0 Komentar

CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Siswi baru di SMP Negeri 1 Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, AD (12) diduga menerima perundungan saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) oleh siswi lainnya.

Paman AD yag tak ingin disebut namanya mengatakan, kejadian itu bermula saat keponakannya mengikuti kegiatan pentas busana saat MPLS.

“Setelah kegiata pentas busana, keponakan saya dihampiri oleh siswi lain yang lantas memukul di bagian punggung AD,” jelas paman AD, Minggu 21 Juli 2024. 

Baca Juga:Pentingnya Pendidikan PancasilaHari Jadi Purwakarta, Bey Machmudin: Purwakarta Daerah Unggulan di Jabar dalam Investasi Industri

Siswa lain sempat melihat tindakan perundungan terhadap AD itu dan sempat mencegah, namun si siswi lain itu tetap memukul AD.

“Si siswi ini sudah diingatkan oleh teman-temannya agar tak melakukan pemukulan, namun tetap saja dia memukul ponaknan saya,” ungkapnya.

Akibat kejadian itu, AD pun harus dirawat di RS karena mengeluhkan sakit. Bahkan, AD pu  enggan untuk bersekolah lagi karena trauma.

“Dari wajahnya terlihat AD trauma, sekarag sedang dirawat di RS karena sakit,” kata paman AD.

Dia pun menyayangkan kurangnya pengawasan pihak sekolah yang menyebabkan bisa terjadinya perundungan, apalagi di MPLS.

“Pihak sekolah ke mana? Kenapa bisa terjadi perundungan?. Bahkan sekolah sempat engintervensi agar kabar insiden ini tak disebar luaskan,” katanya lagi.

Terpisah, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin mengatakan pihaknya akan segera memeriksa langsung ke pihak sekolah terkait kabar dugaan perundungan tersebut.

Baca Juga:Ono Surono Ungkap PDIP Cianjur Belum Ajukan Permohonan Rekomendasi Pasangan Bakal Calon Bupati dan WabupAroma Sendja Festival Perluas Pemasaran Tembakau Jabar 

“Besok saya akan langsung ke sekolah yang bersangkutan untuk memeriksa langsung, kronologisnya seperti apa,” ujar Helmi saat dihubungi.

Dia juga menegaskan, pihaknya tidak membenarkan segala bentuk perundungan dan kekerasa, khususnya di lingkungan sekolah.

“Kita sudah antisipasi, agar MPLS ini tak terjadi perpeloncoan. Surat edarannya sudah disebarkan ke tiap sekolah dengan harapan guru-guru lakukan pengawasan degan maksimal. Semoga kejadian ini tak terulang lagi,” tandasnya.

0 Komentar