“Proses transisi energi ini merupakan hal yang besar dan sangat positif untuk Indonesia bahkan untuk dunia. Peralihan pengunaan energi ke EBT membutuhkan kerja sama dan kolaborasi dari setiap pihak baik unsur pemerintah, swasta dan juga masyarakat. Oleh karena itu kami mohon dukungannya agar pembangunan PLTA Matenggeng ini dapat berjalan sesuai rencana,” tutur Kunto.
Kunto juga turut mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah banyak berkontribusi terhadap penambahan pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan di Indonesia.
“Kami juga sangat mengapresiasi seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat hingga Pemerintah di Kabupaten/Kota atas kontribusinya terhadap penambahan pembangkit EBT di Jawa Barat. Seperti yang kita ketahui sudah ada PLTA dan PLTS Cirata, PLTA Saguling, PLTA Rajamandala, dan yang terbaru yang baru selesai kemarin adalah PLTA Jatigede,” ungkap Kunto.
Baca Juga:Jalin Sinergi bersama Rumah Sakit Umum & Swasta Balikpapan: Bio Farma Group Gelar Enhancing Digital TransformaPLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik Se-Kawasan Versi Fortune 500 Asia Tenggara
Kunto juga mengungkapkan bahwa saat ini PLN tidak hanya berfokus pada pada penyediaan listrik semata, melainkan juga terhadap aspek lingkungan yang berkelanjutan.
Berbagai upaya telah dilakukan dalam mendorong transisi energi di Indonesia mulai dari menambah kapasitas pembangkit EBT, mendorong implementasi co-firing, hingga menyediakan kebutuhan listrik bersih melalui layanan Renewable Energy Certicifate (REC).
PLTA Matenggeng akan dibangun dengan kapasitas 943 Mega Watt (MW). PLTA Matenggeng adalah adalah PLTA kedua setelah PLTA Upper Cisokan yang akan menggunakan sistem pumped storage dimana akan ada dua bendungan (bendungan atas dan bendungan bawah).
Nantinya, pada saat kebutuhan listrik tinggi, misalnya pada siang hari, air pada bendungan atas akan mengalir ke bendungan bawah untuk mengaktifkan listrik pada generator melalui turbin yang digerakkan oleh air pada pipa tersebut.
Namun, ketika kebutuhan listrik rendah, misalnya pada malam hari dan akhir pekan, air akan dipompa oleh generator melalui pipa dari bendungan bawah ke bendungan atas untuk ditampung kembali.