Makanan yang dibagikan, tambahnya, telah melalui tahap konsultasi dengan pakar di bidang gizi untuk memastikan kualitas dan nilai gizinya.
“Kami melakukan konsultasi dengan pakar gizi dan melakukan uji coba di lingkungan desa. Harapannya, dari pengalaman uji coba ini, kami bisa membuat laporan dan mengonsep langkah-langkah programatik ke depan,” tambahnya.
Rencana ke depan, setelah pelantikan pemerintahan Prabowo-Gibran pada bulan Oktober nanti, program “makan gizi gratis” akan diterapkan secara definitif. Dalam pelaksanaannya, akan ada standarisasi jenis makanan yang memenuhi syarat gizi dan dapat dilibatkan dalam program tersebut.
Baca Juga:Obat-obatan dalam Dunia Farmasi: Mengoptimalkan Kesehatan MasyarakatDirut PLN Tinjau Posko Utama Kelistrikan KTT WWF, Pastikan Seluruh Sistem Kelistrikan di Bali Andal
“Kami akan menetapkan standar kualitas makanan yang tinggi, terutama kaya protein serta suplemen seperti susu murni segar. Badan yang ditunjuk akan menetapkan kualifikasi jenis makanan yang memenuhi syarat untuk program ini,” kata Kang Edan.
Dirinya berharap program ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal kesehatan dan gizi. Selain itu juga dapat mengurangi angka pengangguran dengan melibatkan banyak pihak dalam pelaksanaannya.
Kang Edan pun ingin program ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengimplementasikan program serupa. Dengan semangat berbagi dan kepedulian terhadap sesama, program “makan gizi gratis” ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi, untuk masyarakat khususnya Kabupaten Cianjur.