cianjur.jabarekspres.com – PT PLN (Persero) berhasil menuntaskan pembangunan Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) Ampel New / Boyolali beserta transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Ampel New / Boyolali Incomer arah Bringin dan SUTT 150 kV Ampel New / Boyolali Incomer arah Mojosongo.
Keberhasilan ini ditandai dengan pemberian tegangan pertama (energize) secara bertahap pada 25 April 2024 dan 2 Mei 2024.
Rampungnya pekerjaan gardu induk dan jalur transmisi ini menjadi wujud nyata PLN dalam menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan untuk memasok daya yang berkualitas dan andal. Masing-masing transmisi tersebut bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Kabupaten Semarang dan Kota Surakarta.
Baca Juga:PLN dan TVRI Jawa Barat Sinergi Edukasi Energi melalui Kegiatan Media VisitSekda Jabar: Penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun 2025 Fokus Pemerataan Pembangunan
Senior Manager Operasi Konstruksi 1 yang juga sebagai PLH General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT), Kunto Nugroho menjelaskan bahwa selain pekerjaan tersebut, unitnya juga berhasil melaksanakan energize pada bagian lainnya yaitu Bay Line Bringin, Bay Line Mojosongo, 2 Bay Section, 2 Bay Coupler dan 1 unit trafo berkapasitas 60 Mega Volt Ampere (MVA).
“Jadi, selain meningkatkan keandalan kelistrikan di Jawa Tengah, penyelesaian gardu induk dan transmisi ini juga merupakan bagian dari rangkaian sistem kelistrikan yang lebih besar lagi yaitu Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV Ampel / Boyolali. Masih ada jalur SUTT yang akan segera kami selesaikan. Baru akhirnya adalah GITET 500 kV Ampel New / Boyolali beserta SUTET-nya,” terang Kunto.
Kunto menjelaskan lebih lanjut bahwa pembangunan GITET 500 kV Ampel / Boyolali beserta outlet terkait dibutuhkan untuk meningkatkan pasokan listrik serta meningkatkan fleksibilitas operasi di sistem di Jawa Tengah dan DIY utamanya di Kota Surakarta & Yogyakarta.
Hadirnya GITET tersebut juga akan membantu mengurangi pembebanan IBT 500/150 kV di sistem Jawa Tengah dan DIY terutama di IBT 1, 2, 3 & 4 GITET 500 kV Pedan.
Manager Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 4, Ainanto Nindyo mengatakan bahwa saat ini kebutuhan konsumsi listrik terus meningkat setiap tahunnya.
Menurutnya hal tersebut wajib dipersiapkan dengan matang untuk menghadapi lonjakan kebutuhan di masa depan.
Pengoptimalan evakuasi daya juga sangat perlu diperhatikan dengan menambah kapasitas pengevakuasian daya pada transmisi.