Dia menilai, beberapa kota/kabupaten yang lain juga melakukan hal yang sama, karena mereka sayang kepada masyarakatnya. Mereka datang jauh-jauh dari luar kota ke Jakarta untuk komunikasi dengan Kementerian Sosial meminta kuota kepesertaan PBI BPJS kesehatan yang didanai oleh APBN.
“Cianjur belum melakukan itu, bupati Cianjur harusnya datang, Cianjur ke Jakarta kan tidak seperti mereka yang diluaran sana jaraknya jauh. Yang jauh saja bisa, kenapa Cianjur tidak bisa,” ungkapnya.
Terus, lanjut dia, jangan hanya pencitraan di kabupaten keliling pakai motor, namun yang disarankan oleh masyarakat kurang. Bahkan menurutnya kemungkinan menurut beberapa kalangan masyarakat tidak ada dampak dari bupati keliling buang sampah.
Baca Juga:526 Warga Terjangkit DBD, Enam Orang Meninggal DuniaKasus Kekerasan Perempuan dan Anak Tinggi, Januari – Maret 2024 Sudah 34 Kasus Terjadi di Cianjur
“Kan bukan tugasnya, justru kepala daerah itu harus membangun komunikasi dengan pemerintah pusat bagaimana pemerintah pusat bisa menggelontorkan bantuan untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Cianjur,” pungkasnya. (dik)