Masuk Aglomerasi, Kawasan Metro Bisa Buang Sampah di Cianjur

Sampah
Kawasan Sampah. (Foto: Rikzan RA/Cianjur Ekspres(
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – UU Daerah Khusus Jakarta (DKJ) disahkan oleh DPR RI pada 1 April 2024 lalu. Membuat Cianjur resmi bergabung dalam aglomerasi kawasan metro sehingga terbentuk Jabodetabekjur (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur).

Namun sejatinya, Cianjur yang masuk kawasn metro sudah tertera pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur (Jabodetabekpunjur).

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, dengan bergabungnya Cianjur memungkinkan kawasan metro selain Cianjur seperti Bogor, Jakarta untuk membuang sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) baru milik Kabupaten Cianjur yakni di TPAS Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon.

Baca Juga:Realisasi Penjualan Operasi Pasar Bersubsidi Selama Ramadan Capai 90,14 PersenSampah Bandung Raya di TPK Sarimukti Terkelola Baik Selama Ramadan

“Termasuk (TPAS) Mekarsari bagian dari itu (aglomerasi). Jika sudah ramoung pembangunannya, bisa jadi percontohan untuk menampung sampah-sampah dari wilayah aglomerasi,” ujar Herman beberapa waktu lalu.

Di kawasan TPAS Mekarsari, nantinya akan dibangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang bisa mendaur ulang sampah 240 ton sampai 500 ton dalam sehari. Sehingga dianggap masih bisa menampung sampah dari daerah sekitar Cianjur.

“Mereka (daerah lain) tidak huang sampah ke Cianjur secara gratis. Tapi harus ada pembayaran yang bisa menjadi pendapatan asli daerah (PAD) seperti TPK Sarimukti Bandung Barat,” kata Herman.

Kata Herman, selain untuk pembuangan sampah, pemerintah pusat melihat kawasan Cianjur seperti di Cipanas, Pacet, Sukaresmi, dan Cikalong bisa menjadi daerah resapan air sehingga air dari Bogor tidak membanjiri Jakarta.

“Selain itu, Cianjur juga merupakan penyangga ketahanan pangan daerah metro karena tanahnya yang luar biasa subur. Jadi selain penyerapan air, kita juga penyangga kebutuhan pangan,” ungkapnya.

0 Komentar