Truk Muatan Kelapa Terperosok ke Dasar Sungai di Tanggeung, Satu Orang Meninggal, Lima Luka-luka 

Truk pengangkut kelapa
Tampak truk pengangkut kelapa yang terperosok ke dasar sungai saat melintasi Jembatan Cilangkap, Kampung Margaluyu, Desa Margaluyu, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur.(istimewa)
0 Komentar

CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,CIANJUR – Satu orang meninggal dan lima orang lainnya luka-luka setelah sebuah truk engkel pengangkut kelapa terperosok dari Jembatan Cilangkap, Kampung Margaluyu, Desa Margaluyu, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur pada Selasa, 2 April 2024 sekitar pukul 18.30 WIB.

Kapolsek Tanggeung, AKP Deden Hermansyah, mengungkapkan, kejadian tersebut bermula ketika truk pengangkut bermuatan penuh kelapa dari arah Kecamatan Cijati menuju Tanggeung, memaksakan untuk melewati jembatan darurat yang terbuat dari kayu untuk memotong jalan.

Diketahui jembatan tersebut menghubungkan Desa Margaluyu dan Karangtengah, Kecamatan Tanggeung. Namun semenjak rusak sejak enam tahun silam, warga pun membuat jembatan darurat dari kayu untuk perlintasan motor dan kendaraan kecil sehari-hari.

Baca Juga:Bey Machmudin Harap Kontribusi Bank BJB Semakin Besar dalam Pembangunan JabarSekda Jabar Herman Suryatman Komitmen Bekerja Optimal

“Mereka dari Cijati mau ke Tanggeung, mengambil jalan pintas yang jembatannya terbuat dari kayu karena sudah rusak selama enam tahun terakhir. Karena muatannya penuh, jembatannya pun ambrol dan truk terperosok,” kata Deden melalui sambungan telepon.

Kata Deden, truk yang terperosok ke dalam sungai sedalam enam meter tersebut, terbentur-bentur sebelum akhirnya mendarat di dasar sungai. Mengakibatkan salah satu penumpangnya yakni Ateng warga Kecamatan Cijati, meninggal dunia.

“Truk bagian depannya ringsek, satu orang yang meninggal merupakan penumpang yang ada di kursi depan selain itu dua orang alami luka berat dan tiga orang lainnya derita luka ringan semua dibawa ke Puskesmas Tanggeung. Jadi ada tiga orang di dalam, tiga orang lainnya di bak truk,” ungkapnya.

Kata dia, memang seharusnya tidak ada kendaraan besar yang melintas di jalur tersebut melihat kondisi jembatan yang memprihatinkan. Pasalnya, terdapat jalan penghubung antar kecamatan atau jalan patrol yang kondisnya jauh lebih baik.

“Padahal kalau lewat jalan patrol hanya mutar satu kilometer saja,” katanya. 

Saat ini, pihaknya masih berupaya untuk mengevakuasi bangkai truk. Namun terdapat beberapa kendala seperti terjalnya sisi sungai, kedalaman sungai, juga beban berat dari truk tersebut.

“Saat ini para petugas masih berupaya mengevakuasi bangkai truk. Karena banyak kendala, diangkatnya sedikit demi sedikit,” tandasnya.

0 Komentar