CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,CIANJUR – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri, Yusharto Huntoyungo menilai Pemkab Cianjur minim inovasi, dan diingatkan agar meningkatkan daya saing daerah. Sementara, Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengklaim bahwa Cianjur sudah inovatif.
Kemendagri juga mengingatkan agar Pemkab Cianjur meningkatkan perhatian terhadap sebaran inovasi yang masih belum merata dalam berbagai urusan. Bahkan, inovasi di Kabupaten Cianjur masih didominasi dengan inovasi soal urusan pendidikan dan kesehatan.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengklaim bahwa Kabupaten Cianjur sudah inovatif. Menurut Herman, hal itu terbukti bahwa dulu Cianjur berada di rangking ke-3 dari bawah dan sekarang sudah rangking 10.
Baca Juga:Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Lakukan Uji Tera di Wilayah Sukabumi dan CianjurPemkab Cianjur Dinilai Minim Inovasi dan Kreativitas
“Enggk, kita sudah inovatif. Buktinya dulu bahwa Cianjur ini rangking ke-3 dari bawah, sekarang sudah rangking ke-10. Cuma yang disampaikan inovatif itu kita masih dalam hanya kesehatan dan pendidikan. Kenapa kesehatan dan pendidikan? Sengaja oleh saya,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Jumat 29 Maret 2024.
“Sengaja karena kita ingin meningkatkan IPM. Inginnya semua merata, tapi Cianjur karena IPM-nya rendah, makannya tujuan saya di utamakan kepada pendidikan dan kesehatan,” sambung Herman.
Herman menilai, saat ini pendidikan dan kesehatan sudah inovatif, dia juga menegaskan agar semua harus berinovasi. Terutama dalam rangka Cianjur menjaga ketahanan pangan di tahun yang akan datang.
“Cianjur sudah naik, dari rangking ke-3 di bawah menjadi rangking ke -10 dari 27 kabupaten/kota. Berarti kan sudah inovatif. Cuma permasalahannya dulu hanya pendidikan dan kesehatan, kenapa saya sampaikan, pendidikan untuk menyelesaikan IPM kita, saya tujuannya ke sana,” katanya.
“Tapi Alhamdulillah sekarang kesehatan inovatif sudah tinggi, pendidikan sudah tinggi, dan sekarang diarahkan ke yang lainnya,” pungkasnya.