CIANJUREKSPRES – Setelah 4 tahun mengaspal di Indonesia, Mitsubishi Outlander PHEV akhirnya pamit undur diri.
Penjualan mobil SUV plug-in hybrid ini resmi dihentikan oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) pada awal tahun 2024.
Alasan Penghentian Penjualan
1. Penjualan yang Terbatas
Sejak diluncurkan pada tahun 2019, Outlander PHEV tidak mencapai target penjualan yang diharapkan.
Baca Juga:SM Entertainment Rilis Jadwal Comeback Artisnya untuk Beberapa Bulan Ke DepanNingning Aespa Resmi Jadi Global Brand Ambassador untuk Merk VERSACE
Faktor harga yang relatif tinggi dan infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas menjadi salah satu penyebabnya.
2. Perubahan Strategi Bisnis
MMKSI ingin fokus pada model-model yang lebih populer dan memiliki volume penjualan lebih tinggi, seperti Xpander, Pajero Sport, dan Triton.
Dampak Penghentian Penjualan
1. Hilangnya Pilihan Mobil PHEV di Indonesia
Outlander PHEV adalah salah satu dari sedikit mobil PHEV yang tersedia di Indonesia. Penghentian penjualannya membuat pilihan konsumen untuk mobil ramah lingkungan semakin terbatas.
2. Ketidakpastian bagi Pemilik Outlander PHEV
Pemilik Outlander PHEV masih bisa mendapatkan layanan purna jual di bengkel resmi Mitsubishi. Namun, mereka mungkin akan kesulitan mendapatkan suku cadang tertentu di masa depan.
Namun meskipun begitu, pemilik Outlander PHEV tidak perlu khawatir, MMKSI masih akan menyediakan layanan purna jual di bengkel resmi Mitsubishi.
MMKSI juga tidak menutup kemungkinan untuk menghadirkan model PHEV baru di Indonesia di masa depan, tergantung pada permintaan pasar dan perkembangan infrastruktur pengisian daya.
Namun, dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, diharapkan minat terhadap mobil ramah lingkungan seperti PHEV akan terus meningkat.